Wednesday, November 1, 2017

Menjalani Bisnis Dari Hobi



Judulnya biasa sekali ya. Sangat-sangat biasa. Udah banyak banget artikel dan blog post yang bahas tentang memulai dan menjalani bisnis dari hobi. Aku bukan pakar bisnis atau pengusaha sukses, tapi adalah salah satu orang yang menjalani usaha dari hal yang aku sukai. Jadi, ini adalah ceritaku yang memulai bisnis secara tidak sengaja dan dari hal yang sangat aku gemari. Semoga bisa bermanfaat, memunculkan motivasi, juga semangat untuk yang mau memulai dan akan memulai suatu bisnis.


Btw, postingan ini memang banyak ngalor ngidulnya karena walaupun bahasannya tentang bisnis, tetap aja niatnya curhat. Jadi panjaaaaaang. Wkwk.

Muncul Peluang dan Tekad Gara-Gara Baby Blues

Yup! 
Semuanya bermula dari kisah baby blues setelah melahirkan anak pertama dengan segala drama-nya. Mulai dari ASI seret, kondisi kesehatan anak yang tidak begitu stabil, sampai lelahnya badan karena shock dengan kehidupan baru. 

Untungnya disaat buruk seperti itu, aku masih berpikir untuk menyelematkan diri secepat mungkin dengan melakukan hal-hal yang aku sukai dan yang paling mungkin ataupun mudah untuk dilakukan. Apa itu? DANDAN. Iya. DANDAN! walaupun nggak mau kemana-mana. Wkwkwkwk. 

Dandan ini, dari jaman kuliah, belum nikah, udah nikah, sampe udah punya anak selalu jadi pilihan me time yang paling happy dan ampuh buat aku. Nah, berhubung selama hamil kemarin ngebatasi pemakaian kosmetik, banyak stock make up yang udah nggak layak pakai lagi. Mulai dari produk yang ketinggalan jaman, sampe batas kadaluarsa yang udah pada waktunya, jadilah ketika mau me time dengan cara dandan tadi, aku jadi mikir "ya ampun stock make up ku harus di perbaharui lagi nih". Produk pertama yang paling wajib adalah Lipstick. Apalagi saat itu lagi hitsnya matte lipstick/lip cream. Sedangkan koleksi lipstickku masih banyak yang jadul, aku perlu lipstick baru, tapi nggak bisa ke counter karena belum 40 harian dan anaknya juga nggak ada yang jaga. 

Beli online adalah cara yang paling logis ya. Cara yang paling mungkin. Lalu ada beberapa masalah lagi yang muncul. Untuk menghemat ongkir aku berusaha mencari online shop yang berdomisili di Kota-ku yaitu Medan. Kalaupun belanja di OS yang menawarkan Free ongkir itupun pakai minimun purchase. Artinya beli beberapa produk/item. Sedangkan aku mau beli sebiji aja dulu. Setelah searching, pada saat itu cukup susah ya menemukan OS di kotaku yang menjual kosmetik dengan harga yang normal seperti di counter. Tapi karena keadaan akhirnya aku beli juga via online di salah satu OS di Medan. Karena kalau di hitung-hitung walaupun harga lebih mahal dari counter, tetap aja lebih murah (sedikit) kalau dibandingkan dengan belanja dari OS Jakarta. 

Singkat cerita, sampailah barang tersebut dan jreng-jreng. Karena aku order lipstick matte yang langsing dan rentan patah, ditambah lagi packing yang ala kadarnya tanpa bubble wrap, barang orderanku sampai dengan kondisi mengenaskan. Patah plus penyok. Aku nggak ngerti kenapa bisa sampai begitu. Aku nggak masalah kalau barangnya sampai dengan keadaan patah. Karena aku cukup paham kalau matte lipstick tipe langsing begitu memang rapuh. Yang aku sesalkan adalah kenapa si pedagang tidak prepare dengan packing yang lebih baik. Kasih bubble wrap contohnya. Walaupun ketika udah di bubble wrap tetap patah, paling nggak aku bisa ngelihat "usaha" dari si pedagang tadi. 

Intinya, disini aku ngelihat adanya peluang bisnis yang sangat cocok untuk aku jalani. 
1. Aku suka dandan dan tegila-gila dengan lipstick.
2. Saat itu, online shop yang menjual cosmetik khususnya lipstick masih jarang di kotaku.
3. Ada, tapi harga yang ditawarkan masih diatas rata-rata harga counter/harga resmi.
4. Belum banyak online shop dikotaku yang ter-branding dengan baik. 
5. Produk yang diperdagangkan kurang up to date.

Mulai Dari PO dan Dari Kenalan Dekat

Ketika mulai niat untuk mencoba (iya ini masih ditahap mencoba) bisnis online ini, aku teringat dulu banyak sekali saudara dan teman yang bertanya aku pakai lipstick apa dan ujung-ujungnya nitip beli. Padahal aku udah ngasih tahu brand dan belinya dimana. Tapi tetap juga banyak yang pengin nitip aku yang beliin. 

Nah, orang-orang itu aku hubungi kembali dan aku tanya masih minat nggak nitip lipstick sama aku. Dan jawabnnya masih. Dipercobaan pertamaku dagang, dalam sehari aku langsung dapat orderan sekitar 10pcs. Lalu besoknya aku menyusul lagi walaupun tidak sebanyak hari pertama. Kemudian besoknya menyusul lagi. Jadi sepanjang masa PO itu terkumpul sekitar 25 pcs orderan. Saat itu aku memang jual lebih mahal dari harga resmi, karena ditambah dengan ongkir dan laba untuk aku.

Lalu setelah PO pertama berjalan lancar, masih ada permintaan lagi. Dibukalah PO kedua. Saat itu aku masih jualan via sosmed pribadiku aja. Yang beli juga masih orang yang aku kenal.

PO kedua berjalan lancar, dan permintaan kembali datang. Oke, di titik ini aku mulai berpikir lebih serius untuk terjun di dunia dagang online ini, fix jadi tukang dagang lipstick online. Setelah diskusi panjang lebar dengan suami, semakin mantaplah diri ini. Dan semakin semangat untuk memulai step-by-step dari bisnis ini.

Setelah mantap memulai bisnis ini, aku sudah tidak menggelar sistem PO lagi. Aku mulai stock barang dirumah. Nggak banyak, hanya dua brand untuk permulaan dan masing-masing shade ready 1 pcs. Alhamdulillah pembeli semakin berdatangan dan permintaan semakin bertambah, aku memutuskan untuk memasukan brand baru lagi, dan stock barang semakin ditingkatkan kuantitasnya. Begitu terus selama setahun ini, dan stock barang semakin banyak. Dulu aku menyimpan daganganku didalam kotak kecil seukuran 10x15 cm. Kemudian pindah ke box yang lebih besar. Lambat laun ngungsi kedalam lemari plastik tingkat. Alhamdulillah.

Lahirlah @lelipstickan

Usaha online ini aku beri nama Lelipstickan. Plesetan dari Lipstick-lipstickan, atau berbagai macam lipstick. Tapi saat ini lelipstickan masih menjual lipstick dari produk lokal saja. Semoga segera menjual lipstick dari berbagai brand.



Kamu bisa menjumpai lelipstickan di Instagram, shopee, tokopedia, dan buka lapak. Walaupun memang aku lebih aktif berdagang via Instagram, karena memang pembeliku lebih banyak yang kecantol lewat IG. Yuk kepoin IG LELIPSTICKAN.


Kak lipstickanya kak.. lipsticknya. Pilih dipilih ya kak... :)


Terasa Mudah Karena Suka 


Saat itu anakku masih usia sekitar 6 bulanan, masih suka-sukanya digendong. Jadilah mamaknya kerja sambil ngegendong anak. Search produk-produk yang lagi digandrungi. Nyari nomor kontak perusahaan kosmetik khususnya yang branch Medan. Ngobrolin rules reseller dan segala ketentuan hubungan kerjasama antara perusahaan dengan pedagang. Bahas konsep logo toko dengan ilustrator yang kebetulan partner in crime aku Madam Wilma (silahkan main ke blognya Madam Wil ya), sampai manage akun sosmed-nya tokoku dan akun di web jual beli. Ditambah lagi urusan endorsement. Semuanya aku lakuin sendiri, dan sambil momong anak.
Ini logo hasil Karya Madam Wilma, untuk lihat karya emasnya yang lain silahkan  follow akun Instagramnya ya. FYI, ilustrasi header blog ini juga karyanya Madam Wil. 


Perlu aku ceritakan juga ya, diawal aku memutuskan untuk dagang lisptick, aku cukup banyak mendengar celotehan-celotehan  yang meragukan keputusanku. Tapi untuk apa didengarkan kata-kata yang pesimis seperti itu?

"Emang laku jual lipstick aja?"
"Ah untungnya pasti dikit."
"Repot lah jualan sambil jaga anak."
"............." Ini nggak ngomong tapi menatap dengan ekspresi nggak yakin.

Intinya, walaupun bekerja dirumah dan sambil menjaga anak, ini bukan pekerjaan yang benar-benar santai. Tapi alhamdulillah sudah setahun aku menjalani pekerjaan ini. Masih seumur jagung sih, tapi sejauh ini aku masih sangat enjoy dan semangat untuk terus menjalani bisnis ini. Bahkan sudah ancang-ancang untuk mengembangkan bisnis ini.

Harus diakui semuanya cukup menyita tenaga dan kesabaran. Sering kesel sama calon pembeli yang bertanya tentang sesuatu yang sudah dicantumin pada caption itu udah pasti. Ribet kalau lagi rekap orderan disitu juga anak minta diperhatiin dan diajak main. Belum lagi harus merelakan waktu istirahat disaat anak tidur untuk urusan dagang ini. Mulai dari update sosmed dan akun di web jual beli, balas chat orderan, rekap, dan packing orderan. Alhamdulillah untuk urusan pengiriman dibantu sama suami. Thank you pak Bossss.

FYI, bisnis ku ini nggak selalu rame dan ada yang beli ya. Bahkan selama seminggu itu bisa benar-benar kosong penjualan. Tapi kenapa aku masih merasa punya harapan disini? Karena aku sayang dengan apa yang aku lakukan saat ini. Ya kayak orang pacaran, kalau udah sayang semua terasa indah. Hahay... mungkin seperti itulah hubunganku dengan bisnis yang aku jalani sekarang.

Aku tambahi lagi ya, mungkin untuk sebagian orang. Sebagian lho..  nggak semua. Memandang dagang online bagi ibu rumah tangga adalah pilihan kejepit karena nggak dapat kesempatan bekerja di luar rumah. Tapi untuk aku, dagang online ini apalagi dagang lipstick adalah pilihan hidup. Hal yang memang mau aku jalani. Aku memilih itu karena ini lah yang aku inginkan untuk mengisi cerita kehidupan. Bukan pilihan alternatif semata.

Jadi Intinya Begini...

Peluang itu selalu ada untuk yang mau. Mau menjalani peluang tersebut. Peluang nggak jauh-jauh keberadaanya. Bahkan disaat terburuk dan terkacau dalam hidup kita peluang itu ada. Tinggal mengasah indra kita agar lebih peka dengan keberadaanya aja. Menjalani bisnis karena suka dan passion yang tinggi membuat kita selalu bisa melihat sedikit saja celah disaat kita sedang terjepit. Pokoknya karena kita suka kita bisa mikir secara sehat untuk melakukan bisnis ini. Kita bisa mikir strategi-strategi apa yang bisa kita ambil jika berada disituasi sulit atau disaat kita harus terus upgrade bisnis kita. Semangat selalu berkobar untuk sesuatu yang kita sukai.


Semenjak adanya @lelipstickan ini aku seperti menemukan jati diriku yang baru. Seperti mendapat tempat di dunia ini atas diriku. Kenapa aku bilang begitu? Karena di @lelipstickan ini aku bisa melakukan hal-hal yang memang mau aku lakukan. Bertemu dengan sesama pencinta lipstick dan dimintai advice seputar perlipstickan, dan aku bisa nyerocos bla bla tentang lipstick tanpa takut dianggap sotoy, karena ini memang bagianku. Berada dalam kegiatan yang memang mau aku jalani. Status sebagai "tukang lipstick" ini terdengar sangat membanggakan buat aku, dan aku yakin biasa aja buat orang. Tapi bodo amat. Kalau kita menjalani bisnis, kunci keyakinan utama harus berada di diri kita. Kalau kita yakin, kita punya semangat dan tenaga untuk mengembangkan dan menjalani bisnis kita. Langkah kita terasa ringan dengan keyakinan itu.

Mungkin setiap orang punya kebiasaan konyol dalam hidupnya, nah salah satu kebiasaan konyol aku adalah, megang-megang tube lipstick dan ngeliatin swatches lipstick. Itu adalah hal yang masuk dalam kategori mood booster aku. Kalau ada yang komentar, bah! kegiatan macam apa itu? Whatever. Tapi aku suka begitu. Happy begitu. Nggak ada yang tersakiti kan? Memang agak gila ya?? Hahaha.

Baiklah sekian aja curhatan berkedok bisnis ini. Kita akhiri saja sebelum lebih ngalor ngidul lagi. Selalu semangat dengan apa yang kita cintai. Asah terus passion kita dan berjuanglah untuk itu.

XOXO

Madamabi___

2 comments:

  1. Aku baca postingan ini jadi semangat pingin mulai menjalankan hobi yang sudah lama berhenti aku lakuin, yaitu bikin pouch dan bros. Mungkin sekedar ingin keluar dari zona nyaman yang sekarang aku jalani. Terimakasih Kak tulisannya jadi penyemangat.
    Semoga lelipstikan-nya tambah sukses, aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks dear. Semangat terus untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan atas dasar "kecintaan" kita terhadap hal tersebut. Sukses terus untuk kamu dan semoga plannya segera terlaksana. Go go go semangat!!!♥

      Delete

Hai. Terimakasih sudah membaca postingan ini. Silahkan memberi komentar yang baik dan tentu saja sopan ya dear. 😘

Review: Rintik Skincare No Bump Lotion

Bebs, Merawat kulit dan menjaga skin barrier itu,ngga hanya berlaku untuk kulit wajah lho! Namun juga kulit tubuh kita. Kenapa? Karena... Ku...