Monday, January 8, 2018

Resolusi 2018: Hidup Damai Lahir & Batin


Ada yang bilang nggak sah mengawali tahun tanpa resolusi. Tapi banyak juga yang berpendapat bahwa hal baik harus dimulai kapanpun tanpa harus menunggu tahun berganti.

Kalau aku sendiri bagaimana? 

Yup aku setuju dengan pernyataan tersebut. Tetapi, nggak salah juga kan menjadikan pergantian tahun sebagai starting point dan penutup tahun sebagai deadline? 


Setiap orang pasti memiliki acuan sendiri-sendiri dalam meraih pencapaian dalam hidupnya. Ada yang acuannya waktu. Ada yang acuannya contoh dari sekitar. Dan banyak hal-hal lain yang bisa di jadiin acuan. 

Dan aku salah satu orang yang (terkadang) menjadikan waktu sebagai cambuk diri untuk mencapai target. 

Namun.. Walaupun begitu. Aku hanya punya satu resolusi. Wkwkwk. Irit amat yak? Tapi seriusan emang satu sis.

Resolusiku hanya satu: 
Menjalani hidup dengan damai lahir dan bathin. 

Namanya aja cuma satu resolusi. Tapi pasti kalian juga berpikir ini berat banget bok mewujudkannya. 

Akan ada banyak pertentangan batin dan logika (yang seringnya mikir negatif terus ini) yang di lawan. 

Hufft.. Apapun itu. Resolusi tahun ini harus di camkan lah dalam sanubari terdalam. Halah.. Bahasanya. LOL.

Fyi, kenapa aku cuma punya resolusi itu sebagai atu-atunya harapan aku di tahun 2018 ini? 

Karena sebenarnya aku punya banyak harapan dan keinginan dalam hidup. Terutaman untuk tahun ini. Aku berharap diberi kesehatan. Ini bukan sekedar harapan basa-basi semata. Karena di tahun 2017 kemarin aku bolak-balik sakit dan menurut dokter mengarah pada vertigo. Setelah menjadi seorang ibu, aku benar-benar benci sakit. Aku ngerasa menjadi manusia paling tidak berguna dan lalai ketika sakit. Karena apa? Karena mau nggak mau proses mengurus anak jadi kacau balau. Kalau masalah kerjaan sih tinggal tutup orderan aja untuk sementara waktu. Tapi kalau sama anak kan mana bisa cuti bentar jadi ibunya?  Pokoknya sakit ketika sudah menjadi ibu itu parah lah rasanya. 

Itu kenapa aku menyimpulkan untuk hidup dengan lebih damai secara lahir dan bathin. Karena aku yakin, imun tubuh berkaitan dengan pikiran. Pikiran berpusat pada bathin. Jadi intinya jika seimbang semuanya. Insyallah tubuh ini bisa lebih sehat lagi dari tahun kemarin. 

Lalu selain kesehatan. Aku juga berharap memiliki rezeki yang berkah. Dalam artian pemasukan dan pengeluaran lebih "terkondisikan", berimbang. Dan tentu saja bermanfaat. Bukan sekedar numpang lewat. 

Dan tetap aku yakin semuanya bisa dipikirkan solusi dan pengaturannya jika hidup ini damai lahir bathin. Bathin yang tenang akan menghasilkan pikiran dan semangat yang positif. Sedeeph!

Ya pikir aja kalau pikiran ini sumpek. Orang mau ngorder terus nge-chat nanya-nanya banyak pertanyaan sebelum belanja  eh kitanya udah sewot duluan. Yang seharusnya jadi belanja malah kabur. Haha. Lagian kan pikiran yang tenang dan damai itu bikin ide bisnis dan strategi terus mengalir. Dan insyallah juga rezeki yang berkah mengalir. Amin.

Aku juga terus berdoa agar diberi kesabaran dan keteguhan hati untuk dapat menjadi ibu yang baik. Ibu yang bisa mengantarkan anaknya dalam puncak kesuksesan dunia dan akhirat. 

Dan jujur ya. Sebagai ibu yang juga manusia biasa ini. Jadi ibu itu berat sis. Tapi beneran juga nikmat. Kuncinya itu kalau pikiran kita tenang. Jiwa kita damai. Segalanya bisa terlewati dengan lurus bak jalan tol. 

Selain menjadi tugas sebagai seorang ibu yang aku harapkan lanjar jaya. Aku tentu saja nggak boleh ngelupain bapaknya lah. Wkwkwk. Hubungan dengan suami juga tetap terus dijaga dan dipupuk benih-benih cintanya. Halahhh cisi mak. 

Tapi bener kan buk ibuk. Kalau pikiran sumpek, boro-boro bersenda gurau dengan suami. Senyum sepintas aja ga sanggup. Hihi..

Jadi pointnya kurang lebih gitu deh. Aku hanya perlu catat "KUNCI" dari resolusi-ku yang sebenarnya banyak itu. Biar apa? Biar gampang aja nyiptain hawa positifnya. Kalau terlalu banyak yang diruntuti bisa kewalahan sendiri. Ujung-ujungnya ya ditinggal bobok sampai tahun baru selanjutnya. Gitu terus sampai bisa berubah jadi Gal Gadot. 

Tapi, tahun 2018 nanti aku punya banyak project yang direncanakan (insyallah) rangkum sebelum tahun berganti. Bisa aja plannya berubah atau malah nambah.

Kenapa dibedain antara resolusi dengan project?  Biar lebih tertata aja. Aku ngerasa lebih enak aja kalau resolusi dan kegiatan itu dibedain. Biar lebih kelihatan "bentuk fisiknya". 

Apapun itu. Segalanya atas kehendak pencipta. Manusia berencana dan berikhtiar saja.

Btw, project 2018 yang aku sebutin di atas bakalan jadi salah satu blogpost aku. Kapan bakalan di publish? ASAP ya.

Sekian curhatan tentang resolusi yang agak basi baru di publish sekarang. Tapi ya sudahlah ya. 

XOXO

Madamabi___

No comments:

Post a Comment

Hai. Terimakasih sudah membaca postingan ini. Silahkan memberi komentar yang baik dan tentu saja sopan ya dear. 😘

Review: Rintik Skincare No Bump Lotion

Bebs, Merawat kulit dan menjaga skin barrier itu,ngga hanya berlaku untuk kulit wajah lho! Namun juga kulit tubuh kita. Kenapa? Karena... Ku...