Sunday, February 4, 2018

Serunya Merawat Gigi Anak Bersama Dr Brown's


Holla...

Sebenarnya cuma pengen ngebahas tentang bagaimana mengenalkan dan membiasakan menyikat gigi pada anak. Tapi kalau di ingat-ingat lagi, ketika ingin mengenalkan kegiatan ini sama Bang Abi dulu, masalah peralatan perangnya juga cukup bikin bingung sih. Jadi sekalian ngereview sikat gigi dan pasta gigi yang dipakai Bang Abi juga lah, mana tau banyak juga orangtua yang sempat galau kayak kami. *cari kawan*

Umur Berapa Anak Mulai Dikenalkan Merawat Gigi?

Jawaban setiap orangtua bisa saja relatif dan beragam ya. Tapi, kami mengenalkan kebiasaan menyikat gigi kepada Bang Abi ketika dia sudah tumbuh gigi. Tepatnya di usia 14 bulan. Saat itu Bang Abi yang masuk kategori "agak terlambat" tumbuh gigi, seakan balas dendam. Sekali teething, 4 gigi langsung bermunculan secara bersamaan. 

Sebelumnya kami juga sudah sering konsultasi dengan DSA Bang Abi tentang usia berapa dia sudah bisa menyikat gigi. Jawaban dokternya simpel. 

"Ya ketika sudah punya gigi dong buk. Kan namanya sikat gigi".

Oke. Baiklah. 

Lalu, bukannya nggak yakin sama si DSA, kami mulai lagi bertanya kepada kakak iparku yang kebetulan adalah seorang Dentist. Dan jawaban dari tante Bang Abi tersebut juga serupa seperti si DSA. 

Oke fix. Kami (aku dan suami) sepakat untuk mengenalkan menyikat gigi kepada si boss kecil ketika dia sudah memiliki gigi, yang jatuh ketika dia berusia 14 bulan.

Untuk kebersihan mulut sendiri, sebenarnya dari bayi aku sudah rutin membersihkan lidah dan gusi Bang Abi. Tapi itu kan aku yang melakukannya, bukan dia sendiri. 

Selain tentang kesehatan mulutnya, ada nilai lain yang ingin kami tanamkan kepada si sulung kami ini. Yaitu kemandirian, disiplin, tanggung jawab, dan bagaimana dia harus menghargai tubuh dan dirinya dengan cara merawatnya sebaik mungkin. 

Aku sempat kok mendengar selentingan begini, 

"Masih umur segitu udah sikat gigi. Anaknya juga belum paham. Lagian apa nggak bahaya itu odolnya ketelan, terus sikat giginya itu apa nggak melukai gusi anak?"

Jadi begini, sikat gigi ini adalah kebiasaan baik yang akan dilakukan oleh manusia seumur hidupnya. Jadi bukan perkara harus paham dulu. Karena ketika anak belum pahampum, dia tetap harus melakukannya karena itu bermanfaat untuk dirinya. Nah disinikan fungsinya orangtua? Untuk mentransfer hal-hal baik kepada anaknya dan mengusahakan agar sianak dapat menyerapnya dengan benar.

Terkadang kita itu lupa untuk mengajarkan proses kepada anak. Kita cenderung berpatok kepada hasil. Pengen anak rajin merawat gigi, tapi nggak mengenalkannya sejak awal. Pengennya ya begitu kita ajari, begitu kita mau, ya dia harus bisa. 

Tapi anak juga butuh proses kan? Dia perlu pengenalan, adaptasi, waktu lebih untuk mengeksplor apa sih yang sebenarnya sedang terjadi. Yang sebenarnya ingin orangtuanya ajarkan kepada dia. 

Jadi, mengenalkan menyikat gigi juga haruslah sedini mungkin. Karena begitu diberikan sikat gigi dan odol, ya jangan harap sianak langsung menggunakannya dengan benar. Menyikat gigi dengan gerakan yang benar. Kumur-kumur dengan benar. Ya nggak lah. Pasti banyak trial and error-nya. Ya diemutin lah tuh sikat gigi. Yang di minumlah air kumurnya. Odolnya yang ditelanlah. Gagang sikat gigi yang digigitin lah. 

Iya bener, bakalan banyak kisah greget lain ketika mengajarkan anak menyikat gigi. Kesabaran kita sedikit diuji. Tapi, jangan keburu baper ah. Solusinya gampang lho. Tinggal menciptakan suasana menyikat gigi yang seru dan ceria. Dan caranya gampang, yaitu memilih sikat gigi dan pasta gigi yang tampilannya menarik namun juga tetap aman untuk digunakan oleh anak, apalagi seumuran Bang Abi masih masuk kategori infant. 


Kalau aku, menjatuhkan pilihan kepada Dr Brown's Infant To Toddler Toothbrush dan Dr Brown's Natural Baby Toothpaste. 


Review kedua produk ini bakalan aku bahas satu persatu ya.

1. Dr Brown's Infant To Toddler Toothbrush


Sikat gigi lucu ini berbentuk menyerupai hewan gajah. Bisa dilihat dari kuping yang lebar di pertengahan handle-nya. Belalai yang berujung kepala sikat. Cukup simple namun tetap menarik untuk anak. Handle juga pas sekali di genggaman Bang Abi.

Punya Bang Abi berwarna Biru langit yang cerah. Aku suka warnanya yang lembut namun tetap bold. Ini juga bagus untuk pengenalan warna kepada Bang Abi. 


Selain desain handlenya, bentuk kepala sikat sudah pasti sangat penting jika kita membahas sikat gigi anak. 

Kepala sikatnya berbentuk oval dan ukuranya mungil. Tapi pas dimulut Bang Abi. Ketika dia menyikat gigi, aku tidak menangkap Bang Abi kesulitan atau terganggu dengan bentuk kepala sikatnya. Jadi sampai sini aku simpulkan, pas mantap. Hahaha

Bulu sikatnya juga lembut. Lembut tapi tidak terlalu lunak yang malah meletak-meletok ketika disikatkan ke gigi anak. 

Jika di rate dari 1 sampai 5. Aku bakal kasi point 4 untuk sikat gigi ini. 

2. Dr Brown's Natural Baby Toothpaste

No Flouride 
Safe to Swallow 
No Artificial Flavors, Colors, or Preservatives


Dari fotonya bisa kelihatan dong ya kalau pasta gigi ini berbentuk gel berwarna putih. Pasta gigi ini juga diklaim bebas flouride, aman untuk ditelan (ini paling penting untuk anak bayi seperti Bang Abi) dan tidak mengandung perasa buatan , pewarna dan pengawet. 

Kalau aku cium juga nggak ada aroma yang menonjol lho. Mungkin karena memang rasa apel dan pearnya diklaim alami. Jadi ini lah yang aku sebut aman ya.


Jika di rate dari 1 sampai 5. Aku bakal kasi point 4 (juga) untuk pasta gigi ini.

Sampai saat ini, skill menyikat gigi Bang Abi juga sudah mulai meningkat. Dia sudah paham bahwa sikat gigi itu menggerak-gerak sikat ke giginya. Walaupun masih harus selalu dituntun bagian mana saja yang perlu untuk disikat. Frekuensi sikat giginya juga bertambah, awalnya hanya sekali sehari. Sekarang sudah menjadi dua kali sehari. Dia juga sedang belajar membuang kembali air kumurnya. Walaupun kadang masih bingung dan ujung-ujungnya diminum juga. Hahaha. Tapi tenang kok, selain pasta giginya aman untuk ditelan, air kumur Bang Abi memang segaja disediakan air minum biasa. Jadi mau diminum ya monggo. Walaupun tetap aku terus mengajari dia bagaimana kumur-kumur yang benar.

Iya benar, PR orangtua banyak bok. Selesai satu tugas. Datang tugas selanjutnya. Haha. 

Semangat aja deh kuncinya. 

Terimakasih sudah membaca postingan sharing sambilan ngereview ini. Sampa ketemu di postingan selanjutnya. Semoga bermanfaat ya. 

XOXO

Madamabi___

4 comments:

  1. Aku baru aja nih, mbak ngenalin sikat gigi ke anak. Padahal giginya dah 6 dan dia kalau dikasih sikat gigi malah digigit-gigit. Heu

    ReplyDelete
  2. Trimakasih sharingnya mbk. Sangat bermanfaat. Bisalah bsok klo aku nikah dan punya anak ngajarin sikat gigi sedini mngkin. Salam, muthihauradotcom

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kalau bermanfaat. Amin. Semoga niat baiknya segera terlaksana ya..

      Delete

Hai. Terimakasih sudah membaca postingan ini. Silahkan memberi komentar yang baik dan tentu saja sopan ya dear. 😘

Review: Heimish Matcha Biome Hydrogel Eye Patch

Merawat kulit pada area mata sering terabaikan. Padahal, pada area ini kulit lebih tipis dibanding bagian lain. Sehingga sangat penting dira...