Masih dari edisi mommy life. Kali ini mau rumpiin sekaligus curhat tentang omongan-omongan orang nih. Ya kali ini aku mau beberin sedikit opiniku tentang komentar, yang menurutku mungkin sering banget ya diutarakan orang-orang kepada ibu rumah tangga. Katanya sih, basa basi. Becandaan doang, jangan baper. Tapi jujur menurutku ini masuk pada konotasi negatif, yaitu menjadi ibu rumah tangga itu sama artinya dengan kamu tidak memiliki kehidupan. Hidupmu menjadi sangat membosankan dan jenuh. Mmmm, bener nggak sih?
Pertama harus diluruskan dulu. Orangnya memang ingin kerja apa doyan ndekem dirumah? Lalu bagaimana pandangannya tentang kehidupan dan plan masa depannya? Jelaslah berbeda-beda tiap orang. So, ngapa ngana sama-samain?
Oke kalau ditanya sama aku sih, aku mau bilang begini. Itu tuh dibilang nggak punya kehidupan , maksudnya gimana? Jadi sebenarnya kita harus melihat dulu persepsi kehidupan versi setiap orang. Aku yakin arti kehidupan buat setiap orang itu berbeda. Nah kalau aku nih ditanya "arti kehidupanku"?
Begini, dari dulu aku memiliki cita-cita untuk menjalani hidup dengan bekerja dari rumah entah itu berdagang online, membuka usaha catering atau menulis. Pokoknya aku memang sudah mencita-citakan untuk membangun sebuah home office suatu saat nanti, dengan desain interior ala ala skandinavian gitu. Iya, kudu harus dengan gaya interior begitu, karena menurutku akan membangun mood untuk semakin produktif.
Lalu mengisi hari dengan kegiatan-kegiatan yang aku sukai sendiri seperti menulis blog, membaca novel, ngebujo, maskersn, menonton drama favorit, dan bahkan berkebun.
Atau sekedar mengisi hari dan membuang-buang waktu, dengan membuka setiap lembar majalah wanita kesukaanku. Walaupun untuk hal ini kayaknya udah sulit ya karena rata-rata majalah itu berubah menjadi bentuk digital.
Intinya, sedari dulu aku memang sudah terobsesi dengan hygge lifestyle.
Wkwk, beneran lho. Berkebun itu kayak salah satu obsesi terpendam. Sampai ada boardnya di Pinterest aku. |
Atau sekedar mengisi hari dan membuang-buang waktu, dengan membuka setiap lembar majalah wanita kesukaanku. Walaupun untuk hal ini kayaknya udah sulit ya karena rata-rata majalah itu berubah menjadi bentuk digital.
Intinya, sedari dulu aku memang sudah terobsesi dengan hygge lifestyle.
Se-da-ri du-lu. Uuuuu, catet!
Kemudian masak-masakan favorit keluarga setiap harinya dan menikmatinya bersama-sama sembari bercerita tentang hari-hari yang kami lalui. Baik itu cerita yang menyenangkan, keluh kesah, sedih yang sampai mengurai air mata. Ala-ala keluarga cemara gitu sih emang. wkwk.
Lalu, bagiku juga kegiatan membersihkan rumah, seperti merapikan barang-barang, lap debu dan lawa-lawa di langit-langit rumah. Serta mendekorasi ulang setiap sudut-sudut rumah, yang terasa membosankan. Itu merupakan salah satu mood booster bagiku. Hidup Marie Kondo!
Jadi kalau ada orang yang bilang, kehidupan menjadi ibu rumah tangga itu membosankan. Ya jawabanku, tergantung orangnya! Tapi kalau aku, memang menyenangi hal-hal yang bisa dilakukan dari rumah. Rumah itu adalah selalu menjadi tempat ternyaman untukku. Melakukan berbagai hal yang aku sukai dengan orang-orang yang aku sayangi.
Walaupun aku memang kerap bertemu dengan teman dan kerabat-kerabat lainnya, di luar rumah. Atau sekedar berjalan-jalan dengan anak dan suami. Ya iya lah! Ya kan nggak mungkin juga mentang-mentang aku senang dengan situasi rumah, bukan berarti juga aku selalu di rumah tanpa keluar-keluar. Ya hidup tetap harus balance, bukan?!
Jadi semuanya itu tergantung pada kepribadian dan pilihan hidup seseorang ya. Jadi nggak bisa digeneral-kan. Jadi ibu rumah tangga sudah pasti bosan atau jadi ibu pekerja sudah pasti melelahkan. Aku sering banget ya bilang, kalau dia hidup itu beragam. Hidup itu tidak akan mungkin bisa dijalani seseorang sama dengan orang lain nya. Nikmati aja lah ya apa yang kita sukai. Apa yang kita lakukan dan apa yang kita jalani. Seperti apa takdir yang dihadapkan pada kita, jangan pernah membatasi diri kita. Apalagi karena omongan orang. Hidup udah ribet, jangan kepaksa deh dalam melakukan apapun.
Mungkin itu bisa jadi reminder aja, buat kita untuk tidak melakukan hal yang sama. Untuk tidak memiliki pola pikir sempit seperti itu, membatasi kehidupan orang dengan persepsi kita yang kita anggap benar. Padahal ya belum tentu. Kalau tahu digituin ngga enak, jangan gituin orang. Jangan melakukan hal yang sama dengan orang yang nyebelin.
Menjadi stay at home mom ataupun working mom, sama-sama baik.
Berkerja bisa dilakukan dimana saja, zaman now gitu lho!
Berkerja dari rumah ataupun di kantor tidak mempengaruhi kualitas diri seseorang. Karena hidup ya tetap berjuang dan proses belajar. Standart kualitas hidup juga berbeda-beda, bukan?
Lagian berkerja ataupun tidak, masalah akan tetap datang. Karena orang akan terus berspekulasi.
La dolce vita!
XOXO
Madamabi___
Sama kayak pertanyaan, "kamu ditinggal suamimu kerja, ngapain aja di rumah?" hellooooo, kadang 24 jam tuh nggak cukup kalo pas (lagi rajin) beberes rumah.. Semoga mom war ini segera berakhir huhu.. ndak perlu lah membanding-bandingkan ya
ReplyDeletewkwkwk.kamu dibilang tidak punya kehidupan, aku dibilang "ya iyalah bisa rajin skincarean mlulu, wong ibu rumah tangga.kan waktunya banyak" sukak penge getuk yang bilang gitu. namanya prioritas buk ibu. DISEMPATIN.gedek aku.
ReplyDeleteduuuh aku aja ga mau resign dr kantor ya krn aku tau kerjaan ibu rumah tangga itu lbh beraaaat dan challenging. salut lah utk semua ibu yg bisa kerja di rumah tanpa bantuan asisten, krn aku sendiri ga sanggub. orang2 yg masih bilang ibu RT ga ada kehidupan, kayaknya blm prnh rasainsendiri beratnya -_-
ReplyDelete