Tuesday, December 17, 2019

Review: ST.Ives Soothing Sheet Mask Oatmeal

December 17, 2019

Holla...

Kalau melihat dari judulnya, pasti sudah ngga asing ya sama brand ini? Meskipun lebih populer sebagai pencipta produk eksfoliasi, tapi sebenarnya ST. Ives punya varian produk yang cukup beragam. Yang paling greget, karena merupakan produk paling update dari mereka. Yaitu sheet mask.

Review: Silcot Maximizer Cotton

December 17, 2019

Holla...

Aku sering sekali ya bahas sheet mask di Blog dan Instagram. Karena memang senang mencoba produk sheet mask dan seringnya cocok di wajahku. Lagi pula, diantara jenis masker yang ada, sheet mask paling efektif performanya.

Thursday, December 12, 2019

Review: Ishizawa Lab Keana Rice Sheet Mask

December 12, 2019

Hola...

Kali ini mau bahas masker lageee....

Sheet mask lageee....

Bosan?

Ya maap.

Jadi sheet mask kali ini, Ishizawa Lab Keana Nadeshiko Rice Mask. Adalah produk (sheet mask) dari Jepang yang cukup membuat aku penasaran sampe sebegitunya. Selalu bertanya-tanya. Kayak apa sih dia? Iya gitu sebagus itu? Karena sering liat reviewnya selalu dalam rate yang tinggi.

Ya udah deh ya, begitu dapat kesempatan ngejastip, ya cus deh.

Lalu, apakah sesuatu yang semeriah itu direview bagus oleh orang lain bakalan bagus juga di kita? Simak pengakuanku ini ya. LOL.

Tentang Produk


Keana Nadeshiko Rice Mask adalah sheet mask keluaran Ishizawa Laboratories. Dinfused dengan  serum yang 100% berasal dari beras jepang organik. Yang dimana formulanya merupakan campuran dari sake (japanese rice liquor), rice bran oil, rice ceramide dan rice bran extract.

Semua ingredients tersebut, berfungsi untuk membuat kulit lebih tehidrasi, kencang dan halus.

Itu juga sebabnya cocok untuk pemilik kulit kering, yang ingin kulit wajahnya lebih cerah, supple dan mulus.

Wah, apakah kulitku akan berubah seperti moci setelah pakai ini?

Fyi: Di Jepang, produk ini juga mendapat penghargaan sebagai salah satu face mask terbaik versi @cosme pada tahun 2018 & 2019.

Jadi...paham kan betapa aku ngebet banget mau cobain ini. Apalagi di tahun 2019, dia menduduki posisi pertama dan meninggalkan Mediheal (yang juga disebut sebagai pakarnya sheet mask) di posisi kedua.

Produk ini juga tersedia dalam versi cowoknya.

Info Produk

Netto: 165 ml | 1 Pack = 10 sheet
Price: 650 ¥ (kalau jastip sekitar @150.000 IDR - @200.000 IDR)
Where to buy: eBay, Rakuten Global Market, Amazon, atau gampangnya jastip aja ya beb sama kenalan kalian yang ke Jepan. Di Instagram juga banyak yang buka jastip Jepang dan jual produk ini. Bisa di search via #openjastipjepang ya bok.

Packaging


Keseluruhan kemasaan dipenuhi oleh aksara Jepang (auk ah namanya apa). Jadinya untuk informasi deskripsi, ingredients, dll, aku benar-benar berkelana kesana-kemari. Ngga salah juga sih, karena kan memang dipasarkannya di sana.



Dalam satu plastik sachet, berlapis doff dan berwarna cream-biru ini terdapat sepuluh sheetmask. Itu sebabnya kemasaanya dapat dikunci lagi. Karena setelah segel dibuka, terdapat penutup berupa zip lock. Zip locknya juga sangat rapat dan mudah ngunci lho.

Secara keseluruhan, packagingnya berkualitas, sederhana dan jepang sekali. Apalagi ada ilustrasi seorang gadis, yang merupaka ikon dari produk-produk Ishizawa Lab.

Essence

Essencenya cukup kental dan berwarna putih. Dibilang milky juga ngga gitu pas sih kalau menurutku. Karena ngga creamy. Kayak air cucian beras, tapi kental.

Awalnya essencenya tuh greasy sekali lho diwajahku. Malah lengketnya parah. Entah karena ada pengaruh waktu seal di buka, setelah lembar kesekian jadi lebih enak peresapannya dan ngga lengket. Terakhirnya jadi keset.

Sheet

Lembarannya halus, tapi awalnya terasa agak kaku ketika digunakan. Namun, setelah beberapa detik kemudian semakin mudah dan cukup menurut ketika di rekatkan kewajah.

Yah, meskipun tidak yang menempel plek-ketimplek gitu. Tapi cukup rekat dan lengket. Tidak turun dan mudah melorot jatuh.


Ada feel rekat yang agak ketat sih menurutku.

Bentuk sheetnya agak beda dari umumnya. Bukan bulat ataupun oval, tapi seperti agak persegi sedikit. Karena bagian atas dan bawahnya ngga melengkung, melainkan rata.


Untuk detailnya, sekilas sih rasanya seperti agak sempit ya cuttingnya. Setelah aku rasa-rasa lagi sih pas. Meskipun untuk bagian mata, kayaknya lebih oke kalau gede dikit. Mungkin ini disesuaikan dengan mata orang jepang yang sipit ya. Bisa dipahami sih.

Lembarannya memiliki ketebalan yang pas. Tidak terlalu tebal, tapi juga nggak tipis-tipis amat.

Oia, daya serap sheetnya juga pas. Dia tidak membawa essence terlalu banyak, tidak juga sedikit. Sehingga sheetnya tidak cepat kering dan tidak banjir. Pas!

Fragrance

Walaupun tidak ada fragrance, produk ini seperti ada sensasi gas yang cukup nyegrak. Seperti alkohol atau mungkin aroma dari sake, barangkali ya?

Dari lembaran pertama sampai habis, aromanya beneran ngga bersahabat sih denganku.

Tapi awal-awal, di sheet pertama sampai kelima gitu deh, dia aroma asamnya kerasa. Terus, lembar selanjutnya kayak asam ada manisnya. Ngingatin sama aroma tape (LOL) bok.

How To Use

Pakainya sama seperti sheet mask pada umumnya ya. Setelah cleanser dan toner. Lalu gunakan masker ini. Disarankan digunakan selama 5 (lima) menit.

Dan aku baru tahu hanya disarankan lima menit, setelah maskernya habis. Soalnya aku sempat lihat ada yang review di IG dan katanya pakainya 15 menit, jadi aku ikutin deh (terus aja nyalahin orang Sar! Wkwk). Pantes jadinya greasy di aku, orang dipake 15 menit. Sar.. Sar..

Oia, karena greasy itu, aku seringnya pakai pas malam. Namun, diluar greasynya. Pakai sheet mask malam emang enak sih.

Dianjurkan juga kan? Sebab regenerasi kulit terjadi pada malam hari bukan?
Karena isinya juga ada banyak dalam satu kemasaan. Setelah seal dibuka, aku taruh dalam kulkas. Biar lebih sejuk pas dipakai dan essencenya lebih terjaga kualitasnya.

Performa

Sebelumnya, aku memang niat mau konsisten. Untuk menggunakan sheet mask ini secara berurutan setiap hari, selama sepuluh hari.

Tapi karena situasi dan kondisi ngga mendukung, jadinya makeknya lompat-lompat deh.

Jadi performa yang aku infoin disini bukan hasil pemakaian rutin selama sepuluh hari ya. Tapi hanya hasil pakai dari sheet pertama sampai habis.

Awalnya aku tuh merasa kayak nyesal dan kesel sih sama masker ini. Karena ya itu, greasy-nya itu lho. Wajahku jadi oily dan kucel malah jatuhnya. Padahal mah aku yang kelamaan makeknya kayaknya. Wkwk.

Lalu pakai lagi besoknya, dan greasynya masih. Oily juga mayan. Tapi ngga separah sebelumnya. Dan wajah ngga kucel gitu. Malah aku bisa merasakan skin tone jadi cerah dikit (dikit).

Lalu semakin digunakan, essencenya makin bersahabat dengan kulitku. Perlahan greasynya menurun dan perespaannya semakin oke.


Mulai di sheet ke-lima aku merasa wajahku jadi segeeer banget habis pakai sheet mask ini. Kulit juga mulai terasa lebih supple dan ngeplump gitu beb. Hidrasinya juga terasa. Untuk cerahnya ngga meningkat setiap sheetnya sih. Tapi emang membuat skintone stabil aja kecerahannya.

Conclusion

Jadiii...

Mungkin sheet mask ini agak-agak error awalnya di aku karena kesalahanku sendiri (lagi ngga denial >__<). Aku benar-benar buta dengan deskripsi produknya. Cari info sana-sini tapi ngga gitu pas juga kebenaraanya. Hihi.

Memang perlu sekali untuk memahami apa yang kita pakai, sekaligus menurunkan ekspektasi ketika menggunakan produk.

Diluar itu semua, Keana Nadeshiko Rice Mask ini tetap berhasil menutrisi kulitku. Ngga sampai yang jadi kayak moci sih. Tapi selama pakai ini, ngga kusam dan jadi senang elus-elus kulit wajah. Wajah jadi kenyal dan lembut.

Pros

Kemasaan praktis (10 sheet dalam pack) ngga gitu merasa "nyampah".

Ada zip lock, jadi tetap higienis (menurutkuuu).

Efek hydratingnya terasa.

Bikin kulit ebih supple dan plump.

Mampu mencerahkan kulit
Harga terjangkau.

Cons

Aromanya kurang menyenangkan.

Lumayan susah mendapatkannya.

Mengandung Sake, mungkin banyak yang kontra ya.

Repurchase?

Kalau ada kesempatan, pengen sih nitip sheet mask ini lagi. Juga penasaran dengan produk Ishizawa Lab lainnya.

Rate

3,5/5

XOXO

Madamabi___

Tuesday, December 10, 2019

Review: Sukin, Sustainable & Natural Skin Care Asal Australia Dengan Harga Terjangkau

December 10, 2019

Holla…

Bicara tentang skin care, memang ngga akan pernah ada habisnya. Para brand-brand skin care juga semakin marak menggempur pasar yang memang sedang “basah-basahnya” ini. Mulai dari lokal, Korea, Jepang, Amerika, dan juga Negara tetangga Australia semakin rajin merilis produk buatan mereka di Indonesia. Salah satunya adalah SUKIN.

Thursday, December 5, 2019

Repurchase? Yass! | Batch 1

December 05, 2019

Holla...

Repurchase?
Yas!

Untuk yang suka baca blog aku, atau blognya beauty blogger lain. Pasti akrab dengan dua penggalan kata di atas.

Review: Tavi Urban Shield 3 In 1 Super Fine Mist

Face mist adalah salah satu produk skincare yang menurutku experiencenya selalu menyenangkan dan cukup memanggilku sebagai si pemilik kulit ...