Wednesday, July 22, 2020

Mengambil Keputusan Itu Mudah, Memantapkannya Yang Sulit | Iya Nggak Sih?

July 22, 2020


Holla..


Aku sering sekali bahas tentang hal ini sama salah seorang teman. Tentunya teman yang sefrekuensi dong ya. Makanya yang dipikirin pun sama. Haha. Yaitu, tentang bagaimana memantapkan hati atas perdebatan orang lain terhadap keputusan yang kita ambil.


Lah ngapain dipikirin?


Teorinya begitu. Ngapain dipikirin. Itu hak kita.


Iya.. Iya... Iya... Tauk!


Tapi kenyataan memang tak semudah itu Loreta (jangan tanya ini siapa ya... Wkwk).


Ya ada aja memang... Hal yang sebenarnya hak pribadi kitapun, rasanya sangat mudah ditembus oleh orang lain.


Contohnya seperti, untuk urusan memilih jurusan pendidikan. Apa yang akan kita kerjakan, atau mau kerja apa dan di mana. Seperti apa pesta pernikahan kita. Bagaimana cara kita berinteraksi dengan pasangan. Bagaimana cara kita menjalani pernikahan. Keputusan kita tentang anak, jumlah anak dan cara mendidik anak. Bahkan pakaian seperti apa yang kita kenakanpun, rasanya bisa dicampuri banyak pihak.


Dalihnya sih:


"Demi kebaikan".

"Sekedar mengingatkan" (basi).

"Kan aku uda alami duluan, jadi tau" (oh oke!).


Sulit emang ya kadang (kadang). Mau terlalu kekeuh, takut takabur. Mau ngikutin, kok ya hati menolak. LOL.


Mmmm... Mungkin kita harus semakin ingat ya. Setiap orang menjalani hidup dengan pengalaman, cara pandang, bahkan memory masa lalu yang melekat dikepalanya, sendiri-sendiri (dan ini bagian terberat dalam setiap diri manusia, tul gak?). Pasti satu sama lain berbeda. Mirip mungkin. Sama persis, aku sih yakin nggak.


Jadi jelas, cara menjalani dan menghadapinya juga berbeda-beda.


Karena memang, hidup bukan ilmu pasti. Tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Ada banyak unsur-unsur lain yang membuatnya jadi tidak sepasti itu. Dalam dunia pendidikanpun, masalah kehidupan itu dikategorikan dalam ilmu sosial yang sifatnya relatif. Tolak ukurnya beragam. Ngga sama lah intinya.


Menentukan pilihan itu, menurutku mudah ya. Karena kita pasti tahu apa yang kita mau. Tapi bagian sulitnya adalah, memantapkannya. Karena di bagian mantepin hati ini, kita dibayang-bayangin hal lain. Yang seringnya berada di luar diri kita.


Tapi...


Mantapin aja hati kita masing-masing atas setiap pilihan yang kita ambil. Omongan orang, ambil baiknya aja. Mungkin ada insight yang ngga terlihat oleh kita sebelumnya. Walaupun memang sulit untuk melihat pesan baik dari sebuah pergunjingan, bukan?


Banyak-banyakin tarik nafas dalam aja deh.


Sebaliknya juga, hidup orang lain ya miliknya. Bisa saja, sebenarnya Tuhan juga sedang mengingatkan kita dari apa yang terjadi di sekitar kita.


Dari sini, mungkin kita bisa lebih bijak. Untuk tidak (berusaha) memberi masukan atau solusi kalau ngga ada yang minta. Kalaupun diminta, ya bolehlah kasih masukan. Tapi tetap ngga campur maksa atau ngotot kalau caramu wajib dieksekusi sama dia.


Kalau ingin sekali meluapkan isi kepala tentang sesuatu hal. Banyak cara yang lebih bijak kok. Menulis diary atau blog, misalnya. 


Lebih mikir juga untuk mengumbar kehidupan (apapun itu) sama khalayak ramai. Karena hal itu secara ngga langsung, membuat orang lain "merasa berhak" untuk masuk ke kehidupan kita. Ya kita juga yang ngelihatin kan. Tapi ini berlaku untuk orang-orang yang males hidupnya diramaikan orang ya. Kalau ngga masalah. Ya ngga apa.


Kalau udah usaha menjaga hidup kita, tapi masih ada aja yang berusaha ngerecokin? Berarti kita berada di dekat toxic people. Siap-siap berberes lingkaran pertemanan dan pergaulan.


XOXO

Madamabi___

Tuesday, July 21, 2020

Ngga Apa Stress, Dian Sastro Juga Stress Kok!

July 21, 2020


Holla...


Belakangan ini (udah sejak akhir tahun 2018 sih), aku lagi senang aja bahas tentang wellness, mental health, self love dan hal-hal lain seputar kebahagiaan kecil dalam diri kita. Baik di instagram, pinterest, podcast, catatan di jurnal, obrolan sama teman juga blog ini. Pembicaraan seputar hal tersebut selalu membuat aku bersemangat.


Jujur, kadang sempat merasa enggan. Banyak pikiran yang berkecamuk di kepalaku. Takut dianggap ngga bahagia (apakah aku aja yang memikirkan hal ini?). Sepertinya ngga ya (*mulai menyangkal* haha). Tapi melihat berbagai postingan yang menunjukkan betapa bahagia dan beruntungnya seseorang semakin marak di mana-mana. Sepertinya aku memang tidak sendiri. Oops.


Cemas dianggap dalam masalah.  masih ada kaitannya dengan hal di atas ya?


Sampai khawatir seperti menebar "keluh kesah".


Tapi aku juga semakin sadar bahwa, masalah ketentraman batin bukan hal yang tabu lagi untuk kita bahas. Karena memang sudah harus menjadi kesadaran masing-masing.


Ya siapa emang yang ngga punya masalah? Siapa yang ngga pernah merasa kacau dalam hari-harinya? Masalahnya adalah, siapa yang sadar dan siapa yang denial aja.


Aku semakin mantap dengan pemikiranku tadi. Yaitu saat melihat Dian Sastro (ketika di wawancarai Marissa Anita di IG Live greatmind) mengatakan "ngga apa-apa kok stress. Aku juga stress".


Tuh kan! Jadi yah memang semanusiawi ituh. Dian sastro aja ngga malu mengakuinya. Kenapa kita malu dan menyangkal? Kan biasanya beliau suka dijadiin tolak ukur kesempurnaan hidup kan ya bok. Kenapa kita cuma melihat sisi bagusnya aja. Lihat sisi downnya dia juga.


Kalau aku nih ya, ketika merasa down banget. Sering muncul pikiran, seolah-olah akulah satu-satunya orang yang paling menderita di dunia ini. Seakan-akan Tuhan hanya kasih yang namanya stress, cobaan, musibah dan apapun itu namanya, hanya untuk aku.


Nah, ucapan Mba Dian (akrab yesss) mengingatkan aku. Kalau, aku ngga sendiri kok.


Siapapun yang sering muncul pikiran dan perasaan down sampai stress dan merasa ngga bahagia. Ngga sendiri kok.


Semua manusia di bumi ini mengalami perasaan yang sama. Memang dengan latar belakang permasalahan yang berbeda. Tapi rasanya bisa disebut sama. Sedih. Merasa jatuh. Pengen lepas. Pengen lupa. Pengen segera baik-baik saja. Ingin menolak.


Tapi jalani aja. Semua akan berakhir.


Sebab itu, aku lagi senang "belajar" tentang meraih kebahagiaan dan menstabilkan pikiran. Karena seberat apapun hidup yang kita lalui. Kalau di jalani dengan kesadaran pikiran yang penuh. InsyAllah bakalan lebih lancar sih.


Balik lagi. Kesadaran akan kesehatan mental dan pikiran itu harus. Ngga usah malu untuk mengakuinya. Karena bahagia memang harus diusahakan.


Siapa nih yang juga tertarik dengan issue ini?


Next, mau bahas spesifik ke hal apa ya tentang happiness, self love dan wellness ini? Boleh jawab dikomen ya.


XOXO


Madamabi___

Sunday, July 19, 2020

When I Was A New Mom: Morning Routine

July 19, 2020


Holla...


Ini adalah serial terbaru di blog ini, yang menceritakan tentang kehidupanku ketika awal menjadi ibu. Bukan tentang parenting ya. Tapi lebih kepada mommylife gitu deh. Momen-momen, kisah-kisah, emosi, serta pikiran ketika aku masih menjadi Ibu baru dulu.


Sudah lama sekali aku ingin menceritakan tentang itu, dan mengangkatnya nya dalam dalam sebuah postingan blog.


Untuk apa?


Hal ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan ku sendiri pada masa itu, sebenarnya. Ketika menjadi Ibu baru yang ingin sekali memenuhi tanda tanya di kepala ini. Tentang seperti ini ya rasanya menjadi Ibu baru? Seperti ini ya rasanya menjadi orang tua? Seperti ini ya kehidupan seorang ibu yang harus dijalani?


Rutinitas baru. Aktivitas baru. Skill baru. Pertanyaan-pertanyaan baru tentang keputusannya kita ambil. Sudah benarkah? Harus beginikah? Masih banyak lagi deh pokoknya.


Paginya Si Mama Ambisius


Cerita pertama dimulai dengan aktivitas di pagi hari. Yasss.. Paginya buk-ibuk sangat berubah 180 derajat dari kehidupan sebelumnya. Yaitu masa masih single dan belum punya anak. Udah kebayang sih. Tapi shock, ya tetap masih juga.


Ngomongin tentang "pagi" nih. Kenapa aku ngangkat hal ini? Karena aku sedang disadarkan bahwa morning routine-ku belakangan ini, adalah sesuatu yang harus aku syukuri.


Aktifitas pagiku sekarang sangat jauuuuh lebih santai dan estetik dibanding dulu pas jadi ibu baru. Wkwk.


Bahkan kita akrab kan sama kalimat:


"ya maklum ibuk-ibuk, pagi gini masih rempong"


Sedikit flashback ke masa-masa #WhenIWasANewMom yang kayak kontestan masterchef udah di penghujung waktu. Wkwk.


Huffft.. Udah kayak prajurit perang aja deh. Uber-uberan sama waktu. (apalagi si virgo ini songong kan ya, ngga mau di bantu ). Belum lagi aku akui deh, aku masuk pada golongan mama ambisius pada masa itu (atau sekarang masih malah? LOL).


Aku benar-benar putar otak banget gimana semua bisa berjalan dengan dinamis, terstruktur, rapi dan sistematis (bayanginnya aja udah puyeng kan?).


Gimana caranya sebelum anak bangun makanan dan jusnya uda siap. Belum lagi harus ada jeda ng-ASI pas dia merengek. Otomatis hal ini bikin waktu jadi kemakan lebih lama kan.


Apalagi aku kekeuh banget anakku harus jemur pagi dan pijat sebelum mandi pagi. Wkwk. Aku antara bangga dan miris mengingat keambisiusanku saat itu bok.


Belum lagi harus nyiapin bontot buat bapaknya, biar uang makan siang bisa untuk vaksin anak.  LOL.


Di bawah jam 11 main hape? Waduh, ngga sempat. Ntar jam 11 ke atas baru bisa. Wkwk



Bye..bye... Morning routine impianku yang aesthetic. Duduk dekat jendela sambil menyesap kopi. Yang ada malah morning routine-ku yang hectic. Haha.


Rempong Memang, Tapi...


Sekarang... Seiring dengan bertumbuh besarnya anakku. Kehidupan pagi jauh lebih santai. Ngga nguber-nguber waktu mandi ataupun makan. Aku udah bebasin ke dia kapan mau mandi dan makan. Asal ngga lewat dari tengat waktu yang aku tentukan. Yang udah pasti ngga dia lewatkan juga, karena uda masuk di waktu mainnya. Mana mau dia telat main sepeda di luar rumah.


Ditambah lagi ada pandemi. Yang harusnya tahun ini udah masuk sekolah. Jadi kami undur. Alhamdulillah  ya bok. Selalu ada hal baik dan menguntungkan bahkan dimomen yang kurang oke. Pilihan ada di kita. Mau misuh-misuh apa seloooow baby.


Bukan menyesal atau menggerutu. Tapi aku jadi sadar bahwa semua ada waktunya. Semua ada masanya. Paling bener ya nikmati aja.


Mmm... Benar-benar hidup itu akan berubah ya? Bahkan dari hal kecil. Memang ngga ada gunanya banding-bandingi diri sama orang lain.


Ngga ada gunanya juga ngedumel sama keadaan, apalagi untuk keadaan yang memang kita sendiri inginkan.


Akupun kalau ditanya, repot ngga kayak gitu? Ya repot!


Tapi seriusan deh. Aku pernah coba improve juga agar aktifitas pagiku jadi lebih "pelan". Tapi ternyata aku ngga nyaman begitu. Aku memang lebih nyaman dengan sistem berepot-repot dahulu, leyeh-leyeh kemudian.


Dari hal ini kemampuanku mengatur waktu dan menentukan prioritas benar-benar terlatih.


Kadang suka mesem-mesem sendiri kalau ada yang komenin kondisiku saat ini.


"Enak ya, pagi-pagi bisa santai"

"Santai kali ya, jam segini udah postang-posting di IG"


Ya waduw... Kamu ngga tahu aja Lorenzaaa. Semua proses lah. Semua ngga semudah yang terlihat lah.


Nikmatin aja.. Akupun lagi menikmati pagi santai selow mellow. Sebelum nanti masa rempong pagi-pagi kembali. Yaitu pas anakku sekolah nanti. Wkwk. Apalagi sekolah inceran kami lumayan jauh dari rumah dan ada kewajiban anak harus di antar jemput serta bawa bekal pulak itu.


Atau kalau dia punya adik lagi. Oops.. Karena aku kayaknya bakalan memberlakukan keambisiusan yang sama sepertinya. Karena ya balik lagi, aku nyamannya begitu.


Ahh.. Sudahlah. Itu nanti. Sekarang aku menyesap kopi hangatku dulu ya ☕☕. Hihi.


Btw, next aku cerita apa yang tentang kehidupanku saat jadi ibu baru dulu?


XOXO

Madamabi___

Friday, July 17, 2020

Review: Elsheskin Lip Sugar Scrub & Elsheskin Lip Serum | Jaga Kelembaban Bibir Meski Tertutup Masker #NewNormal

July 17, 2020


Holla…

 

Selama new normal ini dua hal yang paling esensial dan ngga bisa diganggu gugat lagi adalah, hand sanitizer dan menggunakan masker. Tapi beb, meskipun wajah kamu, terutama bibir tertutup. Menjaga kesehatan dan kebersihannya tetap utama ya.

 

Eits! Bukan penggunaan maskernya yang dihindari ya. Tapi tetap jaga selalu kesehatan dan kelembaban area sekitar bibir kita.

 

Kalau untuk perawatan kulit wajah selama pandemic dan new normal, aku sudah pernah bahas beb.

 

Cek postingan berikut: Makin Glowing Di Kala Pandemi & Lebaran Meskipun Di Rumah Aja | Ingat Selalu Hal Ini

 

Kali ini aku mau lebih spesifik sharing cara aku merawat area bibir. Apalagi selama menggunakan masker, bibir mengalami kontak dengan benda lain (yaitu masker) yang ngga jarang juga menimbulkan beberapa permasalahan lain.

 

Permasalahan Yang Kerap Muncul Pada Area Bibir dan Mulut Akibat Penggunaan Masker:

 

Karena merasa bibir tertutup, kita jadi mengacuhkan kondisinya.

 

Lembab akibat pernapasan kita melalui mulut, menyebabkan kulit sekitar mulut iritasi.

 

Ada pergesekan antara kulit bibir dengan masker, yang membuat bibir rawan pecah-pecah dan terkelupas.

 

Selain rutin menggunakan lip balm atau pelembab bibir. Dari sebelum pandemic ini pun, aku senang sekali menggunakan lip scrub dan lip serum dari Elsheskin. Yass, untuk yang sudah sering baca blog aku pasti paham. Aku sudah mencoba banyak produk dari brand lokal ini. Langsung aja aku share pengalaman aku dengan dua produk ini ya.

 

Elsheskin Lip Sugar Scrub

 

“gently exfoliates & conditions”

 

Netto: 10 g

Diproduksi oleh: PT. Continental Cosmetic untuk CV. Putra Jaya Mandiri

Price: @55.000 IDR

 

Seperti namanya, produk ini adalah scrub khusus untuk bibir. Fungsinya adalah agar mengangkat sel kulit mati di bibir. Agar bibir tampak sehat dan terasa lembut.

Penggunaanya cukup simple dan mudah. Biasanya aku masuk dalam rangkaian night skin care routine. Atau kapan saja jika bibir ini merasa butuh pertolongan pertama, haha. Karena sifatnya adalah eksfoliator, aku menggunakannya dua hari sekali.

 

Caranya, colek sekitar ukuran jagung (aku segini cukup ya). Lalu oleskan pada kedua sisi bibir yang telah dibersihkan. Pijat dengan jari secara perlahan dan gerakan memutar. Ngga perlu digosok penuh emosi ya beb. Santuy saja..

 

Lalu setelah scrubnya melumer, dan dirasa cukup. Bersihkan dengan washlap, tissue, atau cotton pad.


 


Mengeksfoliasi bibir dengan produk ini sudah aku lakukan sejak tahun lalu, 2019. Belum berganti dengan produk lain. Aku sudah repurchase ini dua kali. Walaupun jarnya mini, tapi isinya cukup banyak. Karena dicolek sedikit saja sudah cukup. Kemasaanya safety. Tutupnya rapat dan material jarnya dari kaca tebal yang kokoh.

 


Aku happy banget rasanya pakai lip sugar scrub ini. Karena, butiran gulanya tidak membuat bibir iritasi dan rasanya manis. Aroma juga enak banget. Manis kayak kue. Benar-benar mood booster.

 

Kemampuannya mengangkat sel kulit mati pada bibir juga oke. Apalagi jika rutin dipakai. Bibir rasanya mulus cling tanpa kulit yang mengelupas. Hal juga menambah kelembaban bibir. Selain itu, aku merasa bibirku jadi lebih cerah dari sebelum-belumnya.

 

Sejauh ini, aku masih senang menggunakan lip sugar scrub dari Elsheskin ini, dan berniat beralih ke produk lain. Hihi.

 

Elsheskin Lip Serum

 

“Hydrating – Volume – Softness”

 

Netto: 10 g

Diproduksi oleh: PT. Continental Cosmetic untuk CV. Putra Jaya Mandiri

Price: @65.000 IDR

 

Ini adalah lip serum pertama yang aku gunakan. Aku belum pernah menemukan dan menggunakan serum untuk bibir sebelumnya. Meskipun begitu, aku langsung jatuh hati dengan produk ini.

 

Elsheskin Lip Serum ini disarankan digunakan pada malam hari. Caranya, hampir mirip dengan penggunaan scrub tadi. Aku gunakan setelah menggunakan lip sugar scrub. Oleskan produk, tipis-tipis saja pada kedua sisi bibir. Pijat lembut bagian atas dan bawah bibir dengan jari.

 

Lip serum ini, fungsinya agar bibir lebih lembab, bervolume dan halus.

 

Serum ini berupa krim yang berwarna cream. Konsistensinya medium. Ngga kental banget, tapi juga ngga cair. Mudah diblend dan meresapnya enak. Ngga meningggalkan sensasi lengket di bibir.

 


Ketika aku gunakan, rasanya seperti ada efek tingling. Tapi bukan yang bikin ngga nyaman ya. Namun seperti ada efek nyetrum-nyetrum manja gitu lho. Haha. Aroma kayu manis kuat tercium di penciumannku. Setelah aku lihat ingredientsnya secara seksama, aku tidak menemukan ada tanda-tanda kandungan cinnamon sih. Tapi aku melihat, honey, niacinamide, avocado oil dan grape seed oil pada komposisinya.

 


Oia, selama rutin menggunakan ini. Aku memang merasa bibir rasanya jadi lebih ngeplump. Dari awal pemakaian juga bibir seperti terasa bervolume dan kencang. Ya ngga ngarep seperti neng Kylie juga sih. LOL.

 


Packagingnya sama mungilnya dengan sugar scrub. Tapi lip serum ini dalam bentuk tube mini. Ada aplikator berupa corong pada bagian bibir tubenya. Membantu memudahkan ketika menggunakan produknya.

 

Produk ini juga sudah repurchase dan masih aku gunakan dari tahun lalu sampai saat ini.

 

Where To Buy?

 

Kedua produk perawatan bibir yang aku review ini bisa kamu dapatkan di:

 

Website Elsheskin

 

WA & LINE yang ada di bio Instagram Elsheskin

 

Official Store mereka di Shopee

 

Serta, Sociolla.

 

Note: Pakai kode “SQUADSARIHATI” untuk dis 10% min order 250K via website, line dan wa.

 

XOXO

 

Madamabi___

 

Wednesday, July 15, 2020

Review: Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse | 03 Rose Ballerina & 06 Fuschia Lover

July 15, 2020


Holla…


Wardah tuh emang ngga berhenti-hentinya ya berinovasi? Ada aja produk dengan konsep baru yang mereka luncurkan. Rajin banget emang mereka meracik produk. Apalagi lipstick dan lip cream. Aku jelas salah satu penggemar produk pewarna bibir mereka.

 

Produk yang mau aku review kali ini memang bukan produk baru. Tapi merupakan produk Wardah terfavorit saat ini.

 

Lip Mousse Dengan Formula Comfort Matte

 


Colorfit Velvet Matte Lip Mousse, merupakan pewarna bibir dari Wardah  yang diracik dengan formula Comfort Matte. Comfort Matte? Gimana tuh maksudnya? Yaitu formula yang memberikan hasil matte namun tidak terasa lengket dan membuat bibir kering. Mengandung Vitamin E juga.

 

Halah… biasa! Produk yang sebelumnya juga gitu.

 

Iya. Memang! Tapi yang satu ini memiliki tekstur yang berbeda dari lip cream mereka sebelumnya lho. Yaitu mousse texture. Finishnya juga berbeda dari sebelumnya.

 

Ha? Gimana..gimana?

 

Detail dong!

 

Oke. Baca terus ya review ini.

 

Info Produk

 

Netto: 4 g

BPOM: Shade 03 Rose Ballerina NA18191305793 | Shade 06 Fuschia Lover NA18191305796

Price: @73.000 IDR

Where To Buy:

(Offline)

Counter Wardah di supermarket dan department Store

Guardian

Watson

 

(Online)

Sociolla

Official Store Wardah di Shopee

Atau bisa ke online shop aku beb IG: @lelipstickan

 

Dikemas Simpel & Cute Ala Brand Korea

 


Lip mousse ini dikemas dalam tube berupa tabung aklirik berwarna-warni dengan finish doff. Warna dari tubenya disesuaikan dengan setiap shade dari produknya. Konon katanya shadenya sangat persis dengan warna tubenya, jika kita menepuk-nepuk lipcream yang kita gunakan dengan jari. Sayangnya aku lupa dimana aku membaca hal tersebut.

 

Kemasaannya sangat sederhana. Ketika dijualpun hanya disegel plastik tanpa box. Karena materialnya kokohnya, aku sih oke-oke aja. Ngga mempermasalahkan kemasaan tanpa box tersebut. Karena sejauh ini tidak mengganggu ataupun mempengaruhi kualitas produk.

 

Aku suka dengan tampilannya, meskipun tak bisa dipungkiri sedikit banyaknya mengingatkanku dengan beberapa lipstick keluaran brand korea. Meskipun yang punya wardah ini, masih tetap menunjukkan sisi asli dari brand lokal pengusung kosmetik halal.

 


Untuk aplikator, masih sama dengan varian lip cream Wardah sebelumnya. Wardah Exclusive Matte Lip Cream (EMLC), yang berupa doe foot. Tapi, yang EMLC belakangan sudah dimprovisasi juga aplikatornya. Menjadi lebih pipih ujungnya, meski masih tetap masuk dalam kategori doe foot.  Karena sudah terbiasa dengan model aplikator begini, aku sih oke-oke aja. Walaupun lebih memilih aplikator yang reservoir tip sih memang.

 

Tekstur Mousse Padat Begini, Nyaman Ngga Ya Di Bibir?

 

Teskturnya creamy padat, tapi seperti ada semburat foam tipis-tipis. Mungkin itu sensasi dari moussenya. Itu juga yang membuat dia berbeda dengan lip cream biasa. Sekilas seperti mengingatkan dengan whipped cream atau dalgona? Eh… wkwk. Dalam versi berwarna kali ya.

 


Walaupun teskturnya padat, tapi di bibir teksturnya tidak sepadat itu juga. Tidak membuat bibir jadi berat dan terasa tebal. Teksturnya masih terasa enteng, meskipun ngga benar-benar terasa “seperti tidak pakai apa-apa” juga.

 

Keringnya lumayan lama. Selama belum “ngeset” itu, rasanya emang kayak ngambang. Maksudnya, seperti ada feel residunya tidak berada di atas kulit bibir. Seperti ada sesuatu yang membatasi dan memisahkan residu dengan bibirku. Ya, sensasi awal yang agak membingungkan emang. Hihi.

 

Tapi, hal itu tadi juga yang bikin lip mousse ini jadi oke dan enak diombre. Karena lama ngeringnya, jadi ketika ditimpa shade lain mudah ngeblendnya.

 

Setelah benar-benar kering dan ngeset sih aman-aman dan nyaman-nyaman saja. Ngga ada perasaan aneh seperti di awal tadi.

 

Pigmentasinya good. Sekali poles juga langsung keluar warnanya. Coveragenya juga sama bagusnya. Aku ngga pake cocol lagi udah rata ketutup permukaan bibirku.


Oia, lebih spesifik memang ada sedikit perbedaan formula pada dua shade yang aku punya. Lebih detailnya, aku certain di bagian shade nanti ya.

 

Masih Transfer Sih, Tapi……

 

Transfernya masih ada. Tapi ngga parah kok. Dikit banget, beneran. Ngga beleber kemana-mana gitu. Cuma kalau minum, masih ada bercak digelas atau sedotan. Itupun tipis-tipis aja.


Kayak foto berikut ini nih...



Dikit banget kan, transfernya?

 

Tahan Lama Ngga Ya?

 

Ketahanannya standartlah untuk lip cream lokal di bawah seratus ribu. Empat jam-an lah. Dipakai makan-minum,buyar. Tapi bagusnya ketika pudar ngga babak belur. Kalau reapply juga masih tetap bagus kelihatannya.

 

Finish Dari Lip Mousse Itu Seperti Apa Sih?

 

Seperti klaimnya. Lip mousse ini, memiliki finish velvet matte yang membuat bibir terlihat halus. Mattenya ngga yang kering kaku begitu ya. Powdery tapi bukan dalam artian bergumpal dan berserbuk. Intinya sih membuat bibir terlihat smooth. Masih memperlihatkan garis bibir, tapi ngga tampak kasar.

 

Fragrance-nya Mengingatkan Pada Aroma Kue, Yummmy.

 

Ketika pakai ini, seperti ada aroma manis seperti kue. Kedua shade meninggalkan aroma yang sama. Ngga nyegrak, lama juga hilang kok.

 

Pilihan Shadenya Banyak

 


Secara keseluruhan, sudah ada empat belas shade. Pada awalnya, Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse ini mengeluarkan delapan shade di batch pertama. Sekitar awal tahun 2020 ini, mereka sudah launch enam shade terbaru lagi dengan nuansa earthy. Yaaas! Aku mupeng dan sudah berniat untuk adopsi satu. Hihi.

 

Saat ini aku hanya memiliki dua shade saja. Jadi aku review dulu yang aku punya ya. Nanti kalau sudah punya yang lain, aku review lagi deh.

 

Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse 03 Rose Ballerina

 


Rose Ballerina dalam pengamatanku, masuk dalam kategori peachy-nude dengan hint neon yang kentara. Apalagi pada awal pemakaian. Neonnya kencang banget. Tapi, setelah beberapa menit (sekitar 20-30) akan bergeser menjadi lebih pink. Neonnya perlahan meredup, tapi ngga hilang total ya. Bisa dibilang ini termasuk oksidasi, tapi aku malah lebih suka ketika dia oxidase begini.



Masih oke di kulit medium. Cuma masalahnya, pas di bagian tepi bibir kok kayak ngga bisa rapi. Seperti patchy, tapi hanya di bagian pinggir bibir saja. Harus dibantu tap-tap pake jari. Kalau berdasarkan perngalamanku ya, shade peach yang ada neon-neonnya begini emang sering patchy. Namun untuk produk ini, masih bisa teratasi kok.

 

Wardah Colorfit Velvet Matte Lip Mousse 06 Fuschia Lover

 


Shade yang ini seperti namanya, Fuschia. Deep fuschia dan masih ada berasa neonnya. Masih masuk sih di kulit medium. Tapi fuschianya kayak kurang fresh gitu menurutku. Aku termasuk team fuschia lipstick, tapi yang ini tidak begitu ngena dengan seleraku. Ingat! Seleraku ya. Karna warnanya memang cantik. Bold tapi tetap sweet.


Shade yang ini juga mengalami oksidasi. Cukup jauh malah perubahan warnanya. Lebih gelap jatuhnya, tapi aku malah lebih berjodoh ketika warnanya oksidasi begini.

 


Untuk shade Fuschia Lover ini, formulanya lebih enak dan ringan dibanding Rose Ballerina tadi. Ngga patchy di pinggir bibir.

 

Note: Meskipun kedua shade ini tidak begitu favorit bagiku. Tapi jika diombre, merupakan favoritku. Aku senang menggunakannya dengan menggabungkan kedua shadenya.

 


Conclusion

 

To be honest, begitu melihat produk ini dirilis pertama kali. Aku agak skeptis. Takut sebelas-duabelas lah dengan produk sebelumnya. Itu dia alasan aku cukup lama baru mencobanya. Lalu, setelah mencoba bagaimana?

 

Produk ini cukup berbeda dengan produk lip cream wardah sebelumnya. Mulai dari kemasaan, tekstur, formula, finish sampai warna juga memiliki karakteristik yang berbeda. Good job! Jadi benar-benar menambah experience baru dalam menggunakan lip cream.

 

Hal itu membuat istilah, “satu lipstick ngga akan cukup” terasa sangat valid. Haha.

 

Meskipun tidak sampai mencapai point perfect. Tapi lip mousse ini memang oke untuk dimiliki. Karena harganya terjangkau. Sesuai dengan lasting power dan kualitas yang diberikan. Finishnya cantik. Ringan di bibir dan membuat bibir terasa lembut. Pilihan warnanya juga banyak. Apalagi yang earthy tone, awww. Bikin kalap!

 

Pros

 

Formulanya ringan

Finishnya cantik

Pilihan warna banyak

Harga terjangkau

Oke untuk di ombre

 

Cons

 

Shadenya masih berasa neon, agak rawan untuk kulit medium-tan

Untuk shade nude masih patchy

 

Repurchase?

 

Yas!! Tapi aku memilih untuk shade lain. Terutama earthy tone seriesnya. Udah ngelirik yang 13 Sweet Cinnamon dan 14 Dainty Caramel.

 

Rate

4/5

(****)

 

XOXO

 

Madamabi___

Thursday, July 2, 2020

Review: Elsheskin Daily Protection For Acne | Sun Screen Tepat Untuk Kulit Berjerawat #GoGoGlow

July 02, 2020





Holla...


Mau kulit glowing? Penggunaan sun screen salah satu rahasianya agar kamu semakin go go glow beb.


Banyak yang udah paham ya kalau penggunaan sun screen itu wajib banget. Ngga hanya perempuan, para lelaki juga harus nih pakai sun screen. Tapiiii, ya jujur aja. Kadang kalau lagi ada jerawat, agak-agak risih kan pakai sun screen? Takut jadi makin meradang dan menimbulkan efek ngga nyaman.


Eits, itu mungkin berlaku kalau kamu belum kenal produk yang mau aku review kali ini. Yasss. Elsheskin Daily Protection For Acne.


Mmm, apakah benar-benar oke untuk kulit berjerawat nih?


Tabir Surya Yang Diformulasi Khusus Untuk Kulit Berjerawat



Elsheskin sudah sangat terkenal untuk produk Acne Series-nya. Mereka memang memiliki serangkaian skin care untuk perawatan kulit berjerawat. Dari cleanser sampai protection.


Daily Protection For Acne Skin ini merupakan tabir surya yang mengandung Salicylic Acid dan Sulfur. Yang dimana, dapat diartikan untuk melawan jerawat dan mengontrol minyak wajah berlebih.



Produk ini merupakan Physical Sun Screen, karena terdapat Titanium Dioxide dalam ingredientsnya. Itu sebabnya, tidak perlu digunakan berulang karena UV Filter dan zat aktifnya lebih stabil. Tapi meskipun begitu, aku pribadi sudah terbiasa aja untuk reapply sun screen. Khususnya jika habis membasuh wajah atau wudhu. Kebiasaan aja sih beb.


Oia, physical sun screen seperti ini meskipun cenderung lebih pekat dan menimbulkan white cast. Sangat bersahabat untuk kulit sensitif lho.


Mmm, Komposisinya Apa Saja Ya? Cocok Ngga Ya Untuk Kulitku?



Info Produk


Netto: 15 g


Diproduksi Oleh: PT. Immortal Cosmedika Indonesia, Untuk CV. Putra Jaya Mandiri (Elsheskin)


Price: @80.000 IDR


Where To Buy: Website Elsheskin, WA & LINE. Official Store mereka di Shopee. Serta Sociolla.


Note: Pakai kode "SQUADSARIHATI" untuk disc 10% min order 250k via website, line dan wa elsheskin di bio ig mereka ya.


Packagingnya Mungil Dan Mudah Dibawa


Produk ini dikemas dengan ciri khas Elsheskin yang sangat melekat. Packaging putih dengan detail merah.



Wadahnya berupa tube mungil dengan tutup ulir. Pas untuk dibawa kemana-mana. Travel friendly sekali deh pokoknya.


Mulut tubenya memiliki sekat yang terdapat bolongan kecil seperti di foto berikut.



Sehingga ketika dipencet, produk keluar dengan porsi yang pas. Aku belum pernah mendapati kejadian produk bleber saat dikeluarkan. So far sih oke dan aman.


Hanya saja, aku berharap Elsheskin lebih rinci dalam mencantumkan keterangan produk. Apalagi untuk harga sekitar 80.000 (which is untuk isi 15 g cukup  di atas rata-rata juga) lebih baik jika lebih prepare lagi pengemasannya. Misalnya diberi box atau segel lah paling tidak.


Memiliki Tekstur Berupa Cream Padat Yang Mudah Diratakan


Seperti sifat aslinya chemical sun screen yang pekat. Produk ini memiliki tekstur cream yang padat. Namun, ketika bagusnya dia mudah diratakan. Ngga berat ketika dipoles.



Awalnya aku agak cemas dengan teksturnya, ternyata suka dan nyaman.


Formulanya Nyaman Untuk Kulit Kering


Ketika dipoles ke wajah. Rasanya cukup basah dan licin. Meskipun begitu, masih tergolong mudah meresap.


Tidak ada sensasi tidak nyaman seperti, greasy ataupun lengket. Efek lembabnya juga terasa. Oke untuk kulit kering sepertiku.


Namun begitu, ketika melihat di cermin. Aku melihat sun screen ini seperti membuat wajah mengkilap. Bukan dalam artian glowing juga sih. Tapi kayak mengkilap karena oily. Padahal mah, terasanya di kulit ngga begitu.


Before


After



Cukup lama pakai ini, aku belum menemukan efek white cast. Memang ada efek cerah sedikit. Tapi ngga sampai ashy ya menurutku.


How To Use



Aku selalu menggunakan sun screen sesuai dengan patokan standart skin care. CTMP. Gunakan sebanyak panjang dua jari ya beb. Kalau aku senangnya langsung poles ke muka kayak gini.



Sun screen Elsheskin ini masuk dalam step terakhir sebagai protection. Khususnya kalau kulitku sedang berjerawat atau menunjukkan tanda-tanda akan muncul jerawat.


Fragrance


Sun screen untuk kulit berjerawat ini tidak memiliki aroma parfum. Ada tercium aroma, tapi hanya berupa bau dari ingredientsnya. Ngga mengganggu sih Masih dalam batas aman dan bisa ditoleransi oleh penciumanku.


Lalu, Apa Bedanya Dengan Sun Screen Biasa?


Oke. Kalau bicara bagaimana sensasi ketika menggunakannya. Mungkin sudah cukup tergambar di bagian formula.


Namun, di part ini. Yang menjadi pointku adalah. Apa bedanya sun screen ini dengan sun screen pada umumnya (yang tidak spesifik untuk kulit berjerawat)?


Yang paling terasa adalah, sun screen ini memiliki efek menenangkan kulit. Khususnya kulit yang sedang berjerawat dan meradang. Saat jerawat mulai ataupun sedang merekah, sun screen ini terasa menenangkan kulit. Itu rasanya sangat menolong ya disaat kulit sedang perih-perihnya karena muncul jerawat.


Conclusion


Meskipun bukan satu-satunya sun screen yang aku gunakan. Tapi, Elsheskin Daily Protection For Acne ini paling aku andalakan di saat jerawat muncul.


Meskipun masih ada beberapa hal yang aku harap dapat dievaluasi oleh team Elsheskin. Namun ntuk perawatan kulit berjerawat, Elsheskin memanglah expertnya.


Produk ini bikin ngga ada alasan lagi untuk skip sun screen. Mau gimanapun kondisi kulitnya.


Pros


Menenangkan kulit berjerawat

Meskipun tekstur padat, mudah dibaurkan

Cocok untuk kulit sensitif

Packaging travel friendly

Cons

Tidak ada segel ataupun box


Repurchase

Yas. Ini juga sudah repurchase beberapa kali.


Rate

4 / 5


XOXO


Madamabi

Review: Rintik Skincare No Bump Lotion

Bebs, Merawat kulit dan menjaga skin barrier itu,ngga hanya berlaku untuk kulit wajah lho! Namun juga kulit tubuh kita. Kenapa? Karena... Ku...