Wednesday, March 31, 2021

#JurnalBulananMadamabi: Maret 2021

March 31, 2021



Holla...


Masuk awal maret masih sama aja sih kayak pas Februari. Kepikiran untuk detox sosmed, tapi belum nemu waktu yang tepat. Karena ada beberapa konten yang harus diposting saat itu.


Di saat ini juga lagi senang bikin mini video aesthetic. Isinya ala-ala daily routine gitu deh.






Pertengahan bulan nih, hidup diguncang dikit.


I lost my dad..


Rasanya kayak mimpi. Karena sehari sebelumnya Ayahku masih sempat-sempatnya ngirim broadcast WA. Isinya tentang amal baik, yang dibawa ketika kita menghadap Illahi. Aku beneran ngga punya firasat apa-apa saat itu. Karena kondisi beliau juga baik-baik aja saat itu. Memang mengidap stroke ringan. Namun pas masa itu, kondisinya lagi fit-fit aja.


Kepergiannya membuat aku sekeluarga (beserta suami dan anak) harus mudik ke kampung Ayahku. Tempat dia dimakamkan. Karena memang selama ini tinggal beda kota. Benar-benar secepat dan seketika itu. Kita belum punya plan untuk mudik dalam waktu dekat, karena situasi pandemi masih rawan kan? Jadi perjalanan kali ini cukup bikin aku gamang sih, apalagi suasana hati juga masih berselimut duka.


Tapi pasti Allah punya rencana yang selalu baik untuk umatnya, bukan.


Aku sempat khawatir anakku bakalan ngga siap sama situasi yang dadakan gini. Eh taunya, dari awal kita jalan di bus sampai pulang balik ke Medan. Anakku kooperatif banget.


Ada moment sweet banget saat itu. Setiap lihat gelagatku galau, dia bisa-bisanya bilang:


"Mama sedih? Ingat kakek? Doakan aja kakek Ma".


Duh, bocah belum genap lima tahun dan belum sekolah ini benar-benar nguatin aku. Hiks. Maaciw nakk.


Selama di sana, acara juga lancar dan hikmat banget. Aku benar-benar mindful deh rasanya. Selain karena seluruh keluarga besar support dan empati banget sama kita. Suasana di sana juga benar-benar nyaman. Tenang. Teduh. Udara masih bersih banget. Viewnya asri dan bikin badan plus otak santai banget ngelihatnya.





Selama ini aku jarang pulang ke kampung Ayahku itu, karena memang kami ngga tinggal di situ. Terus mikir sendiri, kenapa jarang banget ya ke situ? Padahal rumah untuk menginap ada. Apalagi lingkungannya juga asyik sekali. Sebelas duabelas lah sama resort-resort, yang sering dipake untuk orang-orang refreshing atau mencari ketenangan hidup di daerah kecil. Ngga usah repot-repot sewa villa lagi. Hehe.


Berasa jadi Elizabeth Gilbert di Eat Pray Love, pas di Bali. Haluuuu.


Oia, saat tahu kabar duka itu. Aku kebetulan lagi ngerjain beberapa project yang deadlinenya pas banget dalam kurun waktu selama aku di kampung itu.


Bisa aja sih ngabarin pihak brand untuk mohon pengertian. Tapi kembali aku berpikir, bisa kok tetap dikerjain. Jadi aku memutuskan untuk tetap mengerjakanya sembari menata hati dan menghadapi situasi duka itu. Tuhan lagi ngasi report terupdate perihal tingkat resiliensiku kali ya saat itu.


Masak, masih sanggup nonton What's Wrong with Secretary Kim (upsss). Tapi ngga sanggup ngerjain kewajiban dengan brand. Hihi.


XOXO


Madamabi___

Saturday, March 13, 2021

Review: Neutrogena Hydro Boost Water Gel

March 13, 2021



Holla...


Saat ini, aku udah ngga segampang dulu untuk keracunan produk baru. Kecuali, produk-produk dengan klaim hydrating dan memiliki tekstur yang watery atau gel. Kulit keringku langsung bergetar ngebayanginnya. Wkwk.


Jadi begitu Neutrogena mendeklarasikan akan meluncurkan Hydro Boost Water Gel. Ya akupun kepo, dan Alhamdulillah kesampean. Nih aku ceritain ya pengalaman aku pakai produk ini. Apakah sesuai ekspektasi? Worth the hype?


Tentang Produk



Seperti namanya, Neutrogena Hydro Boost Water Gel ini punya fokus kepada hydrating. Selain membantu meningkatkan hidrasi, juga diformulasi untuk self-hydration. Bener-bener canggih sih ini. Kayak asisten untuk kulit kering ngga sih ini namanya?





Jadi, ngga hanya Hyaluronic Acid, terdapat juga Prebiotics, Antioxidant Olive Extract & Trehalose. Agar kulit terstimulasi menghasilkan asam hyaluronat alami, sehingga kulit terus terhidrasi.


Lalu, "racikan" dari para ingredientsnya, juga dirancang agar membuat kulit tampak cerah, kencang, kenyal, lembut, sehat dan bercahaya hingga 72 jam.


Produk ini pastinya sudah teruji dermatologis dan tentu sudah ada izin BPOM-nya beb.


Info Produk


Netto: 50 g
Price: @229.000 IDR
Where To Buy: Sociolla | Tokopedia & Shopee (Johnson & Johnson Official Shop)


Ingredients


Packaging




Dikemas dalam jar aklirik biru transparant yang sederhana, tapi nilai cutenya masih dapet banget. Dilihat sekilas aja, klaim produknya tergambar banget didesain packagingnya. Kerasa aja gitu bok feel watery dan gelnya.




Dari sisi safetynya juga oke. Ada box dan  wadah mika yang melindungi produk di dalamnya. Kemudian juga terdapat pelindung plastik lagi pada bagian tutup putihnya.


Kalau dilihat dari isinya yang 50 gram, aku sih nyimpulin jarnya tidak terlalu bulky. Meskipun juga tidak se-travel-friendly-ituh untuk dibawa mobile ke mana-mana. So far sih ngga masalah. Tapi mungkin bisa jadi note untuk yang tim wara-wiri, bisa sediain jar khusus lagi. Atau boleh juga nih Neutrogena mau kali bikinin size mininya. Oke juga untuk yang mau tester dulu kan yaaaaak?!


Tekstur & Formula


Dari first impression aja dengan Water Gel ini ,aku udah suka sekali sama teksturnya yang super-duper lightweight. Bisa dibilang ini water gel teringan yang pernah aku coba.




Gelnya selain mudah meresap dan ada cooling sensationnya yang bikin kulit tenang dan adem. Juga watery sekali sih ini, tapi ngga bikin kulit basah lebay. Karena nyerapnya cepat.


Fragrance


Oia, aku juga sangat suka dengan aromanya yang khas marine. Seger dan relaks.


Performa


Kurang-lebih dalam 2 minggu dari pertama kali pakai, aku merasakan efek powdery yang bikin kulit wajah jadi lebih halus. Aku ngerasa kulitku lebih supple, teksturnya semakin membaik, pori-pori jadi terminimalisir (itu sebabnya kulit kayak lebih licin) dan lembabnya lebih awet. Pada masa itu memang tekstur kulit lumayan kacau.




Ini sesuai klaimnya yang mampu membuat kulit, lembab, bercahaya, lembut hingga 72 jam. Karena ada saat (yang sangat terpaksa) aku harus skip night skin care routine sehari. Bagusnya kulit masih baik-baik aja besoknya.


Lalu, sampai saat di mana aku menulis review ini di blog. Sekitar 2 bulan kemudian (produknya belum habis juga lho). Aku masih menyimpulkan, moisturizer ini memang memiliki peran yang besar atas tekstur kulitku yang semakin smooth, bercahaya dan benar-benar terhidrasi.




Oia, skin barrier juga kelihatan lebih tangguh selama aku pakai moisturizer ini.


Conclusion


Produk Neutrogena pertama yang aku pakai. Perkenalan yang sangat manis sih ini. Benar-benar jauh dari drama ngga cocok atau ngga sreg ketika pakai skincare baru. Dari awal, sampai saat ini, aku ngga ada hatenya deh kayaknya sama dia. Benar-benar PAS l banget untukku, si pemiliki kulit kering yang menjunjung tinggi hydrating dan fokus ke anti aging juga.


Super lav, dan highly recommended untuk yang mau produk hydrating dan anti aging namun isinya ngga macem-macem dan ringan.


Untuk harga sendiri, awalnya aku merasa 229k itu cukup pricey untuk moisturizer. Tapi mengingat bisa dipakai day&night dan isinya juga banyak. Kesimpulanku produk ini masih bisa dibilang affordable karena isinya 50g dan dipakai dikit aja udah kerasa. Yass, a little goes a long way. Jadi ngga gitu cepat habis. Aku sendiri udah 2 bulan lebih masih belum habis, aku pakai setiap hari dan cuma sekali skip.


Pros


Teskturnya unik


Formulanya nyaman dan ringan


Ngga lengket


Isinya banyak


Hydratingnya nampol sekali


Cons


Ngga nemu sampai saat ini. Haha..


Repurchase


Maybe yess, meskipun bukan langsung setelah habis ini. Tapi produk ini jelas di list teratas untuk aku pakai lagi.


Rate


5/5


XOXO


Madamabi___

Monday, March 1, 2021

Law Of Attraction: Tentang Tarik Menarik Keyakinan Serta Kepasrahan

March 01, 2021



Holla...


Aku punya banyak banget ketertarikan terhadap konsep-konsep ataupun pemikiran dalam kehidupan ini. Khususnya yang mengarah kepada self improvement.


Mulai dari hal-hal sederhana kayak self love, hygge, sampai law of attraction.


Nah, di postingan ini aku lebih condong bahas yang terakhir.


Memang, pasti udah banyak banget yang paham apa itu Law Of Attraction. Tapi aku mulai dari dasar dikit ya....


Secara sederhana Law Of Attraction  (LoA) disebut sebagai hukum tarik menarik.


Jadi, di mana pikiran dan perasaan kita terfokus. Maka itu juga yang akan datang kepada kita. Baik secara sadar ataupun tidak. Dikehendaki ataupun tidak.


Apa yang ditarik dan datang itu, ngga bisa kita intervensi secara langsung dan frontal.


"Mau ini dong!"


"Mau itu dong!"


Karena apa yang datang, merupakan wujud dari apa yang kita yakini. Apa yang kita yakini, tidak selalu apa yg kita kehendaki.


So.. Hati-hati sama apa yang kita pikirkan.


Jika pikiran dan perasaan (murni) kita berpusat pada hal yang baik. Maka hal baik juga yang akan datang kepada kita. Begitupun sebaliknya.


Akrab sama ungkapan berikut?


"Pikirkan hal baik, lihat hal baik, dengar hal baik. Maka kamu akan dapat yang baik"


Mirip lah sama nasehat Oma ((omaaaa)) Audrey Hepbrun





"for lovely eyes, seek the good in people"


Liat yang baek-baeknya aja ya cuuu. Gitu deh kira-kira aku memaknainya.


Tapi... Ya memang. Kita ngga bisa memungkiri, bahwa kita ngga bisa selamanya setuju atau menangkap hal baik dari setiap orang yg kita temui atau berada sekitar kita kan?


Nah di sini, memfilter interaksi dan siapa yang berada di circle kita itu penting.


Biar frekuensinya bersih.


Begitupun dengan apa yang "dikonsumsi" oleh indera kita.


Ngga usah deh lihat hal-hal yang aura negatifnya lebih kuat. Misal kepoin atau jadi hate follower utk seseorang yg memang tidak bisa kita terima. Iseng-iseng ngikutin akun hosip yang didalamnya ngga berhubungan langsung sama kita.


Untuk apa?


Mantau?


Biar ngga ketinggalan bahan obrolan?


Ngulik-ngulik sejauh mana kualitasnya, yang udah dari dalam kita tolak juga kan?  (namanya juga ngga suka, pasti penolakan lebih besar dari penerimaan).


Lalu panas sendiri. Memancing insecure, anxious & membuat kita superior ataupun (bisa jadi) malah inferior. Api kompetisi membara sendiri. Ya kitanya juga yang kebakar sendiri.


Ngomongin orang/hal yg ngga bisa kita tolerir. Block langsung deh hal yang ngga penting.


Misalnya: ngga perlu deh mikir "ga enak" kalo ada orang mancing julidin orang yang kita ngga suka.


Ngga usah bicarain hal ngga penting sama orang yang ngga bener.


Jangan biarkan dia narik kita ke alam negatifnya dia bowk!


Cut aja langsung!




Mantraku selalu: "yang begitu akan dekat dengan yang begitu juga".


Karena kalo dia bener, dia ngga akan ajak kita ngejulid. Tul tak?


Ada sedikit fun fact (anggap aja fun ya, LOL) tentang aku yg berhubungan dengan "asupan yang dikonsumsi indera kita" ini.


Jadi.. Aku tuh kalo udah ngga bisa menolerir seseorang. Ngga mau atau menghindari melihat mukanya.


Gitupun dengan hal lain. Ngga mau lama-lama mantengin.


Kenapa?


Karena benar-benar ngga mau ngasih space untuk itu di hidupku. Ngapain ngasi polusi sama indera kita. Dari pada kesumpah, lalu kemakan sumpah. Apes kita sendiri. Lagipula, bisa jadi penilaianku yang salah. Jaga jarak sampai dapat jawaban dari segala prasangka.


Jadi hindari yang emang ngga mau dijamah. Demi bersihnya cakupan panca indera.


Lalu, LoA juga identik dengan memvisualisasikan hal-hal positif. Ditanam di pikiran dan sanubari (yha baik!)


Untuk itu, pastinya kita harus jelas dulu dong nih, purposenya kemana? Apa yg kita mau? Arahnya kita mau ditempatkan kemana?


Lalu bayangkanlah yang baik-baik dan optimislah untuk itu.


Memang di sini bakalan muncul pertanyaan lagi sih.


"Mmm... Sar, ngga jatuhnya malah kayak ekspektasi ketinggian?"


Iya!!


Kalau ngga kita pupuk sama yang namanya "surrender".




Bayangkan aja hal baik. Masalah dihijabah Tuhan apa ngga, berserah aja.


Lagian, kalau aku. Bayanginnya aja udah senang. Haha.


Setidaknya jika tidak bisa benar-benar merasakan hal itu kesampean. Paling ngga, udah kerasa aja feelnya kira-kira gimana. Ngga rugi juga sebenarnya. Hihi. Halu sih emang anaknya.


Aku udah percaya dan tertarik dengan paham ini bahkan dari sebelum tahu nama kecenya.


Semakin didalamin. Semakin ngeh kalau LoA itu ya nyata.


Karena aku merasakan banyak hal-hal yang terjadi di hidupku merupakan bentuk nyata dari apa yang ditarik oleh bawah sadarku.


Yang paling keliatan emang yang sifatnya kebendaan sih memang. Misal lihat sesuatu, pengen. Tapi sadar mungkin kondisi ngga memungkinkan. Udah, ikhlaskan aja. Tapi di bagian terdalam hati nih masih nempel aja di situ. Ngga disangka ya tiba-tiba muncul aja di depan mata.


Kalau non-kebendaan (bahasa apa inih? Haha) mungkin peristiwa-peristiwa dalam hidup. Jalan hidup yang tidak selalu sesuai timing yang kita mau. Tapi Tuhan kasih waktu yang benar-benar tepat. Atau bahkan Tuhan ngga kasih, karena memang itu bukan yang kita kehendaki, sekedar BM aja. Yang begini memang jatuhnya ngga baik juga untuk kita nantinya.


Cara kerja LoA ini juga misterius kan.. Di saat yang kita ngga sangka, kalau Tuhan mau berkehendak ya kejadian.


Tuhan menyesuaikan dengan kebutuhan kita beb. Bukan sekedar BMnya kita aja.


Memang kuncinya adalah kepasrahan. Percaya. Yakin. Sabar.


Semakin kita berserah dan ikhlas. Maka semakin kuat juga daya tarik menarik itu berkerja. Begitu juga ketika kita semakin kuat menolak, makin kencang pula arus yang datang.


Kuncinya adalah melatih. Melatih diri untuk siap.


So.. Siapa yang mampir ke sini juga karena percaya dan tertarik dengan LoA?


Boleh cerita-cerita di komen yaaaa.


XOXO


Madamabi___

Review: Rintik Skincare No Bump Lotion

Bebs, Merawat kulit dan menjaga skin barrier itu,ngga hanya berlaku untuk kulit wajah lho! Namun juga kulit tubuh kita. Kenapa? Karena... Ku...