Sunday, May 9, 2021

Review: Wardah Instaperfect Hypergetic Precise Black Liner

May 09, 2021



Holla...


Setelah sekian lama, aku setia banget sama si Wardah Optimum Hi-Black Liner. Benar-benar dari awal launch aku pakai. Sekarang saatnya aku move on dulu ke sodaranya, yang juga cukup banyak direview positif ini. Yap, Wardah Instaperfect Hypergetic Precise Black Liner.


Mmm... Kira-kira gimana ya?


Mampukah menggeser posisi si Optimum Hi-Black yang udah lebih 5 tahun (habis-repurchase ya bok, bukan ngga ganti-ganti selama ituh wkwk) aku pakai itu?


Perfect Line, In One Stroke!




Perfect Precision - Super Sharp Line - Pro-Expert




Eye liner yang masih berasa di bawah naungan Paragon ini, memiliki keungulan berupa brush 0.4 mm-nya yang dirancang dapat menghasilkan garis yang presisi dan sempurna.


Tidak hanya itu, produk ini juga dengan high pigment formula yang membuat warnanya menjadi tajam.


Info produk


Netto: 1 g


Produced by: Shanghai Beukay Cosmetic


Manufactured Exclusive For: PT. Paragon Technology and Innovation


Price: @92.000 IDR


Where To Buy: Sociolla, Official Store Wardah (Shopee & Tokopedia)


Packagingnya Rose Goldnya Simpel dan Manis




Aku suka banget sama packagingnya. Box rose gold khasnya Instaperfect, dengan efek hologram (canggih).


Pen-nya yang dusty pink, seolah merepresentasikan wanita feminim namun tegar. Ngaco sih. Tapi aslik, cantik. Namun ngga menye-menye.


Sizenya juga oke dan pas. Nyaman ketika digunakan. Kerasa ringan aja gitu ketika digenggam.


Tutupnya juga mudah ngeklik dan ngga ribet kalau mau ditutup. Apalagi pas buru-buru kan ya...


Brush 0.4 MM Memudahkan Untuk Menciptakan Garis Yang Presisi




Aplikator felt tipnya, tipis dan halus banget. Seperti klaimnya, yaitu 0.4 mm.




Aplikatornya ini termasuk tipe brush menurutku. Karena memang ada helaian brushnya. Bukan spidol yang berupa sponge.




Memang awalnya kayak canggung banget makenya. Karena tipis dan brushnya itu halus. Tapi setelah itu, enak banget dipakai ngelukis garis mata. Gampang deh dipakai untuk bikin garis yang presisi. Lentur dan mudah dikontrol. Garisnya juga tipis banget, tapi sharp. Tinggal dibuild aja sih, mau ketebalannya segimana.


Emang sesuai sama trend eyeliner sekarang yang less is more kan?


Pigmentasi Gimana?


Pigmentasinya jagoan sih. Rata-rata produk yang ditelurkan Wardah ngga becanda kalau soal pigmentasi.


Memang tidak seshiny yang optimum hi black. Tapi warna hitamnya tetap intense dan hidup.


Lasting Powernya Oke Ngga Sih?


Daya tahannya termasuk oke. Untuk ukuran kelopak mataku yang oily, dari pagi sampe sore masih ada kelihatan. Padahal udah cukup barbar. Dikucek, kenak air wudhu bolak balik.


Ngga ada klaim waterproof, tapi kalau pudar juga ngga sampe beleber. Ngga smudge sama sekali sih menurut pengamatanku. Sopan lah hilangnya. Perlahan dan rapi.


Masih Agak Lengket Untuk Bentuk Mata Tertentu


Untuk mata downturned/hooded, kalau diaplikasiin tebal jadi terasa lengket. Namun kalau mata yang round sih nggak.


Karena mataku tipe keduanya. Iya beda bentuk beb (mata kiri round -kanan downturned dan agak hooded) jadi aku ngerasa perbedaannya.


Ngatasin lengketnya sih tinggal di tunggu aja sampe kering bener, baru deh boleh agak bebas kalau mau ngedip.





Conclusion


Menurutku kecenya sama ya dengan yang sebelumnya aku pakai (Optimum Hi-Black Liner). Imbang. Hanya saja, memang diimprove sesuai zaman dan trend kemunculannya aja.


Rekom sih untuk yang nyari eyeliner lokal kece dan terjangkau. Termasuk nyaman dan enak banget digunakannya. Hasilnya juga rapi dan cantik.


Pros


Kemasaannya cantik


Brushnya tipis


Pigmentasinya good


Cons


Kadang brushnya ganggu sih, geli bok


Repurchase


Maybe yes.


Rate


4 /5


XOXO


Madamabi___

Thursday, May 6, 2021

Review: Love Beauty & Planet Coconut Water & Mimosa Flower Petal Soft Body Wash

May 06, 2021



Holla...


Sabun yang harumnya bikin happy dan nyaman. Plus memberikan kelembaban ekstra pada kulit keringku tuh benar-benar prioritas. Aku udah seriiiing banget kan cerita, kalau mandi tuh benar-benar simple self care yang selalu aku usaha untuk sehikmat itu? Haha.


Mandi tuh memang moment yang selalu aku tunggu setiap harinya. Bukan cuma rutinitas biasa aja. Jadi ya memang, sabunnya itu harus cakep.


Aku udah coba cukup banyak body wash, cakep. Tentunya,yang mau aku review ini salah satu yang berkesan dong..


Body Wash Yang Menghidrasi & Melembutkan Kulit




Love Beauty & Planet Coconut Water & Mimosa Flower Volume Petal Soft, diklaim untuk menghidrasi serta membuat kulit menjadi lebih lembut.




Coconut water memang dikenal dengan sebutan dew from heavens. Sebagai salah satu ingredient terbaik untuk hydrating. Untuk blue series ini, LBP menggunakan bahan berkualitas tinggi yang berasal dari certified sustainable source di Filipina.


Sedangkan Mimosa Flower (bunga putri malu), dikenal mampu memberikan keharuman yang tahan lama. Dipadukan dengan madu, raspberry cassis. Sehingga menambah sensasi aroma yang segar.


Seperti yang kita ketahui juga dong. LBP masuk kategori dalam green beauty brand dan mengusung sustainability. Itu sebabnya botol kemasaannya 100% recycled plastics. Body wash ini juga vegan dan tidak diuji cobakan kepada hewan.




Cinta diri, cinta bumi.


Info Produk


Netto: 200 ml (ada juga 400 ml)

Manufactured By: Milott Laboratories Co

Distributed & Marketed By: PT. Unilever Indonesia Tbk

Price: @37.300 (200 ml) & @61.600 (400 ml)

Where To Buy: Sociolla & Official Store (Shopee, Tokopedia & Blibli)


Kemasaan Botolnya Cantik dan 100% Recycled




Kemasaannya ramah lingkungan kayak yang aku bilang sebelumnya, this bottle is made from 100% recycled materials. Itu sebabnya meskipun bening, warnanya agak keruh dan kepekatan warnanya pada satu botol dengan lainnya akan berbeda. Jadi kalau kalian menemukan perbedaan warna pada beberapa botol LBP yang kalian punya, itu wajar ya.


Desain botol silindernya simpel dan ngga banyak ba-bi-bu. Tutup botolnya juga sederhana. Model press top hitam yang glossy.





Nah, yang rame berada pada labelnya. Print khas LBP dengan detail gambar daun dan buah kelapa. Keseluruhan label dominasi warna biru muda. Keterangan dan deskripsi produknya juga cukup jelas.


Aromanya Manis & Ceria, Bikin Happy dan Semangat


Harumnya bikin bawaan mau mandi terus.


Aku ngga pernah nyium bunga putri malu sih. Tapi menurutku aroma air kelapa mudanya juga cukup kencang. Selain manis ada hint floral memang belakangannya. Aromanya ini bikin mood tuh jadi lebih ceria dan semangat. Kalo dipepet deadline, cocoklah.


Setelah aku baca dari website mereka ternyata memang ada perpaduan antara mimosa flower, madu & raspberry cassis.


Body Wash Gel Ternyaman Untuk Kulit Keringku


Teksturnya merupakan gel bening yang konsistensinya cukup kental.




Sabun ini cukup foaming sih, tapi foamnya ngga secreamy dan rich kayak si body wash murumuru butter & rose (yang merupakan body wash LBP pertama yang aku coba). Ya karena dia teksturnya juga beda kan..


Lagi pula klaim kelembaban di sini juga sifatnya hidrasi.


Formulasinya juga good. Nyaman di kulit tanpa ada feel licin yang ganggu.


Note ya, untuk aku yang pemilik dry skin. Biasanya jarang nemu gel wash yang pas. Kalo ngga kering, ya masih ada efek licin. Yang ini oke di aku.


Tapi efek lembabnya tetap terasa. Ngga meninggalkan efek seperti kurang bilas. Benar-benar clean tanpa jejak residu.


Apakah Performanya Sesuai Klaim?


Selama pakai ini, aku memang merasakan kulitku jarang merasa kering. Ngga yang selalu lembab banget gitu sih. Tetap harus cepat dipoles lotion.


Namun, perbedaannya kentara sekali ketika aku sempat memberhentikan produk ini, karena mau mencoba body wash lain. Aselik! Kulit jadi parah keringnya. Sampai risih sendiri. Jadi setelah itu, benar-benar ngeh kalau Body Wash LBP ini emang pas sih kayak klaimnya. Lav.


Conclusion


Aku pakai produk ini udah dua kali, dan bakalan sering pakai lagi (meskipun diselang-seling sama produk lain juga)


Yass, karena cocok di kulitku dan nyaman sekali. Baik dari formulanya, harga sampai aromanya. Aku suka sekali.


Menurutku sih, ini juga favorit banyak orang. Ngga heran deh bisa dapet award dari Female Daily sebagai Best Body Wash 2020.




Pros


Harga terjangkau


Aroma segar dan bikin happy


Performa sesuai klaim


Vegan dan kemasaan recycled


Cons


Belum nemu deh.. Hihi


Repurchase?


Iya, dan udah dong. Dalam waktu dekat juga bakalan pakai lagi yang body wash LBP blue ini.


Rate


4,5 (5)


XOXO


Madamabi___

Wednesday, May 5, 2021

When The Weather Is Fine | #MadamabiNontonSeries

May 05, 2021



Gadis itu kembali...


Hanya ada satu alasan yang membuatku senang, musim dingin tiba.


Daun-daun yang menutupi jendelaku berjatuhan.


Dan kini aku dapat melihat jendelamu di seberang tokoku.


Judul: When The Weather Is Fine
Pemain: Park Min Young - Seo Kang Joon
Episode: 1-16

Holla...


Rehat bentar ya bahas beauty, lagi pengen nyeritain salah satu k-drama yang baru aku tonton. Yasss, nonton salah satu hobiku yang aku putusin untuk mendapat tempat cukup besar juga di blog ini.


Yah, meskipun untuk di dunia drakor sih aku newbie ya bok.


Mutusin untuk bikin jadi blogpost, karena yang satu ini sangat berkesan untuk aku. Sampe susah move on, mau ngulangin terus. Haha.


Kenapa bisa seberkesan itu untuk aku?


Bermula Dari Melarikan Diri Dari Kenyataan...


Cerita berkisah tentang Mok Hye Won (Park Min Young) pemain sekaligus guru Cello yang berusaha "lari" dari permasalahannya di Seoul dan memutuskan untuk kembali ke desa sang Ibu. Tempat di mana dia juga menjalani masa-masa SMA-nya.




Meskipun kedatangannya agak ditentang oleh sang bibi yang menginginkan agar Hye Won kembali berkerja ke Seoul. Namun dia juga mendapat sambutan yang hangat dari teman-teman sekolahnya dulu. Salah satunya adalah Im Eun Seob (Seo Kang Joon) yang juga tetangga sekaligus  pemilik toko buku di dekat rumah Hye Won.




Karena kehilangan pekerjaan, Hye Won berusaha untuk mendapatkan pekerjaan tambahan. Sebuah flyer lowongan pekerjaan membawanya ke Toko Buku Good Night, milik Eun Seob.


Di sinilah kedekatan keduanya semakin terjalin. Hal-hal manis dan romantis juga kerap terjalin diantara keduanya. Meskipun begitu, banyak juga misteri dan kenyataan pahit yang terungkap.


Belum lagi, masa "kunjungan" Hye Won yang akan berakhir ketika musim dingin berganti ke musim semi.


Diadaptasi Dari Novel, Ceritanya Juga Lekat Banget Dengan Dunia Literasi


Memang alasanku nonton ini karena yang main adalah Park Min Young. Sebelumnya suka lihat actingnya di What's Wrong With Secretary Kim? Jadi coba nonton yang ini.


Awalnya sempat mikir, kayaknya bakalan cheesy menye-menye kalau lihat judul dan sinposisnya. Sotoy, biasalah...


Tapi karena subtemanya lekat dengan buku dan setnya juga banyak di toko buku. Jadinya aku makin yakin untuk nonton. Ya memang juga sih ini diadaptasi dari novelnya Lee Do Woo, yang berjudul I'll Go To You When The Weather Is Nice.


Pas udah ditonton, ya iya. "Buku banget" ini feelnya. Ditambah ada karakter penulis dan kebiasaan Eun Seob menulis blog/bikin feel kutu buku dari film ini makin kental.



Sinematografisnya Manis Banget, Suasana Mellownya Dapet Nih...


Belum lagi sinematografisnya benar-benar matching sama keselurahan cerita.




Slow, sendu dan mellow-mellow gemes. Manis banget. Itu yang bikin jadi kayak kesedot dalam ceritanya. Kayak masuk gitu ke dalam setnya. Ah, baper deh.


Visualisasi kehidupan masyarakat desanya juga pas. Kerasa banget keakraban dan gotong royongnya. Makin apik deh.


Alurnya Seperti Kepingan Mozaik, Namun Tidak Membingungkan


Meskipun alurnya seperti kepingan-kepingan mozaik yang muncul pada beberapa bagian dan berulang. Menampilkan suatu peristiwa lebih sekali, tapi dengan angle berbeda. Mengubungkan kisah masa lalu dengan sekarang. Berhasil bikin aku termenung dan nyeletuk "oh gitu ternyata.."


Plot twistnya masih mudah dipahami. Walaupun ngga bisa dibilang simpel juga. Tapi ngga ngebingungkan kok.


Kisah Cinta Sederhana, Yang Ternyata Ngga Sesederhana Itu Juga Sih...


Iya, secara singkatnya sih ini tentang orang yang mendem perasaan lama dengan teman sekolahnya tapi ngga berani ngungkapin. Klasik.




Akan tetapi... Bukan drama korea namanya kalau ngga bisa bikin jadi rumit, njelimet dan baper.


Meskipun mental usia lanjutku terus teriak "yah gitu aja dibawa ribet, LDR aja udah woooy!" wkwk. Tapi ya jalan ceritanya cukup menjelaskan kok kenapa konflik batin diantara kedua tokoh sentral ini membuat cerita jadi ngga semudah itu.


Payah lah bok, kalau udah urusannya traumatis dan masa lalu. Upps semoga ngga spoiler untuk yang belum nonton. Hihi.


Ngga hanya romansa, banyak pesan moralnya juga


Selain kisah cintanya yang cute, sweet dan mellow itu. Ada banyak hal positif yang aku dapat dari drama ini.




Belajar self love dari Im Whi (adeknya Eun Soeb). Meskipun terlihat seperti remaja galau ngga ada teman. Belum lagi level bucinnya parah banget. Tapi aku melihat Im Whi ini sangat nyaman dengan dirinya. Ketika dia ditolak dengan cowok incerannya, dia masih bisa mengatakan bahwa dia ditolak bukan karena salahnya dan dia bukan orang yang rendah dan move on aja terus. Wuidih parah syakepnya, di sini menurutku. Ya namanya abege, cinta monyet biasalah. Ditolak, tetap pede dan melanjutkan hidup dengan ceria.


Kemudian ibunya Hye Won juga semakin memantapkan aku bahwa, ibu itu harus bahagia. Agar hubungannya dengan anak tetap hangat dan anaknya juga bahagia.


Sepanjang cerita bisa dilihat bahwa Hye Won cukup agresif kepada Eun Seob. Mungkin bisa dipicu karena dia merasa kurang perhatian dari orangtuanya. Ya memang cuma cerita fiktif, tapi kalau ditelusuri sih memang berkaitan juga bukan?


Bagian favortiku adalah...


Ketika klub buku mereka berkumpul di toko buku milik Eun Seob dan membahas topik berbeda tentang buku. Masing-masing mengulas dengan style dan sesuai karakter masing-masing.




Pengen banget deh punya klub buku begitu. Hihi. Seru deh kayaknya.


Jadi ingat, dulu waktu masih kuliah juga aku punya circle pertemanan yang orang-orangnya gemar buku. Ngga bikin klub sih. Kebetulan satu kosan dan temannya teman kosku. Pernah juga kerja bentar di tempat peminjaman buku. Jadi scene tadi, beneran berkesan buat aku.


---


Oke deh, kayaknya segini dulu untuk ulasan When The Weather Is Fine ya. Ntar mau lagi ah ngereview series. Mmm.. Apa ya? Boleh kasih ide di kolom komen ya beb.



XOXO


Madamabi___

Tuesday, May 4, 2021

#JurnalBulananMadamabi: April 2021

May 04, 2021



Holla...


Seperti yang aku ceritain di jurnal bulan Maret kemarin. Di April ini, karena masih di suasana duka. Kayaknya kondisi hati belum benar-benar bisa bangkit seperti semula. Benar-benar lagi ditata besar-besaran deh ini si hati.


Ngga sedih berkepanjangan sampai yang dikit-dikit mewwk gitu. Tapi badan kayak mogok. Kayak belum siap untuk lanjut seperti semula. Namun sisi hati yang lain ngotot banget untuk move on.


Akhirnya mutusin ngikutin maunya badan aja deh. Alhamdulillah. Memang badan harus didengarin ya bok. Ngga lama, udah cuss bergelora lagi mau ini-itu.


Selain berusaha untuk dengerin diri sendiri. Ngga bisa dipungkiri hadirnya orang-orang yang tepat di sekelilingku memang sangat membantu untuk aku mencerna segala rasa yang timbul. Terima kasih orang-orang tersayang.


Selain itu sih, kayaknya susah move on juga sama suasana di kampung yang teduuuh banget. Tenang. Damai deh. Ya emang belakangan ini aku moodnya pedesaan gitu. Jenuh juga sama hingar bingar kota. Wkwk.




Di bulan April ini juga, banyak hal baik yang aku rasakan. Salah satunya, ngga disangka-sangka anakku udah ikut puasa Ramadhan. Kayak yang pernah aku ceritain juga. Aku rencananya mengajak dia untuk belajar puasa pas udah sekolah ntar. 


Namun karena dari awal tahun udah ikut puasa senin-kamis, jadinya dia mutusin untuk ikut puasa juga. Bener-bener keputusan si anak. Kadang aku benar-benar terpukau dan malu sendiri sama anakku. Masih sering ngeraguin dia dan ngerasa dia sekecil itu. Padahal uda gede.. Hiks. Mama senang, tapi kok ya kayak belum siap juga kamu cepat ABG Bang. Haha.


Setiap bulan juga, pasti ada aja hal baru yang menarik perhatian dan minatku. Nah, bulan ini lagi antusias dengan teh-teh bunga. Gegara dikasih gift dari besties aku, Ica (makasi Caaaa).


Emang juga sih udah lama mau ngeteh bunga untuk ngedistrak kebiasaan ngopi. 


Begitu, Ica ngadoin itu. Langsung bergelora dong mau ngeracik-racik dan ntar mau bikin foto flat-lay-nya juga. Ntar deh pas selesai Ramadhan. Inspirasinya udah di-pin di pinterest dong.





Kemudian... Bulan ini bisa dibilang rekor nonton K-drama termaraton. Ini bulan terbanyak aku namatin series deh. Sebut aja, When The Weather Is Fine (blogpost ulasannya otw nih), Fight For My Way & Terakhir Melo Suits Me (ini real banget & underrated deh, ntar aku mau bahas tentang yang satu ini juga). Jadi jangan heran kalau ntar bakalan sering review K-Drama. Haha. Biasa.. Kalau magernya ngga kumat.


Akhir bulan empat ini, ditutup sama event virtual dari Love Beauty & Planet. Emang setiap bulan kita ada event virtual. Tapi kali ini Bukber Virtual bok. Aku baru ini buka puasa online. Mana dikirimin makanan. Jadi meskipun jarak jauh-jauh yang dimakan sama. 




Udah gitu, kirain jatah makanannya paling untuk sendiri. Eh taunya sekeluarga. Lebih malah. Aww. Thanks LBP udah menutup bulan ini dengan manis.


Oke, segitu dulu ya.


Ketemu lagi di #JurnalBulananMadamabi bulan depan.


XOXO


Madamabi___

Review: Heimish Matcha Biome Hydrogel Eye Patch

Merawat kulit pada area mata sering terabaikan. Padahal, pada area ini kulit lebih tipis dibanding bagian lain. Sehingga sangat penting dira...