Wednesday, May 5, 2021

When The Weather Is Fine | #MadamabiNontonSeries



Gadis itu kembali...


Hanya ada satu alasan yang membuatku senang, musim dingin tiba.


Daun-daun yang menutupi jendelaku berjatuhan.


Dan kini aku dapat melihat jendelamu di seberang tokoku.


Judul: When The Weather Is Fine
Pemain: Park Min Young - Seo Kang Joon
Episode: 1-16

Holla...


Rehat bentar ya bahas beauty, lagi pengen nyeritain salah satu k-drama yang baru aku tonton. Yasss, nonton salah satu hobiku yang aku putusin untuk mendapat tempat cukup besar juga di blog ini.


Yah, meskipun untuk di dunia drakor sih aku newbie ya bok.


Mutusin untuk bikin jadi blogpost, karena yang satu ini sangat berkesan untuk aku. Sampe susah move on, mau ngulangin terus. Haha.


Kenapa bisa seberkesan itu untuk aku?


Bermula Dari Melarikan Diri Dari Kenyataan...


Cerita berkisah tentang Mok Hye Won (Park Min Young) pemain sekaligus guru Cello yang berusaha "lari" dari permasalahannya di Seoul dan memutuskan untuk kembali ke desa sang Ibu. Tempat di mana dia juga menjalani masa-masa SMA-nya.




Meskipun kedatangannya agak ditentang oleh sang bibi yang menginginkan agar Hye Won kembali berkerja ke Seoul. Namun dia juga mendapat sambutan yang hangat dari teman-teman sekolahnya dulu. Salah satunya adalah Im Eun Seob (Seo Kang Joon) yang juga tetangga sekaligus  pemilik toko buku di dekat rumah Hye Won.




Karena kehilangan pekerjaan, Hye Won berusaha untuk mendapatkan pekerjaan tambahan. Sebuah flyer lowongan pekerjaan membawanya ke Toko Buku Good Night, milik Eun Seob.


Di sinilah kedekatan keduanya semakin terjalin. Hal-hal manis dan romantis juga kerap terjalin diantara keduanya. Meskipun begitu, banyak juga misteri dan kenyataan pahit yang terungkap.


Belum lagi, masa "kunjungan" Hye Won yang akan berakhir ketika musim dingin berganti ke musim semi.


Diadaptasi Dari Novel, Ceritanya Juga Lekat Banget Dengan Dunia Literasi


Memang alasanku nonton ini karena yang main adalah Park Min Young. Sebelumnya suka lihat actingnya di What's Wrong With Secretary Kim? Jadi coba nonton yang ini.


Awalnya sempat mikir, kayaknya bakalan cheesy menye-menye kalau lihat judul dan sinposisnya. Sotoy, biasalah...


Tapi karena subtemanya lekat dengan buku dan setnya juga banyak di toko buku. Jadinya aku makin yakin untuk nonton. Ya memang juga sih ini diadaptasi dari novelnya Lee Do Woo, yang berjudul I'll Go To You When The Weather Is Nice.


Pas udah ditonton, ya iya. "Buku banget" ini feelnya. Ditambah ada karakter penulis dan kebiasaan Eun Seob menulis blog/bikin feel kutu buku dari film ini makin kental.



Sinematografisnya Manis Banget, Suasana Mellownya Dapet Nih...


Belum lagi sinematografisnya benar-benar matching sama keselurahan cerita.




Slow, sendu dan mellow-mellow gemes. Manis banget. Itu yang bikin jadi kayak kesedot dalam ceritanya. Kayak masuk gitu ke dalam setnya. Ah, baper deh.


Visualisasi kehidupan masyarakat desanya juga pas. Kerasa banget keakraban dan gotong royongnya. Makin apik deh.


Alurnya Seperti Kepingan Mozaik, Namun Tidak Membingungkan


Meskipun alurnya seperti kepingan-kepingan mozaik yang muncul pada beberapa bagian dan berulang. Menampilkan suatu peristiwa lebih sekali, tapi dengan angle berbeda. Mengubungkan kisah masa lalu dengan sekarang. Berhasil bikin aku termenung dan nyeletuk "oh gitu ternyata.."


Plot twistnya masih mudah dipahami. Walaupun ngga bisa dibilang simpel juga. Tapi ngga ngebingungkan kok.


Kisah Cinta Sederhana, Yang Ternyata Ngga Sesederhana Itu Juga Sih...


Iya, secara singkatnya sih ini tentang orang yang mendem perasaan lama dengan teman sekolahnya tapi ngga berani ngungkapin. Klasik.




Akan tetapi... Bukan drama korea namanya kalau ngga bisa bikin jadi rumit, njelimet dan baper.


Meskipun mental usia lanjutku terus teriak "yah gitu aja dibawa ribet, LDR aja udah woooy!" wkwk. Tapi ya jalan ceritanya cukup menjelaskan kok kenapa konflik batin diantara kedua tokoh sentral ini membuat cerita jadi ngga semudah itu.


Payah lah bok, kalau udah urusannya traumatis dan masa lalu. Upps semoga ngga spoiler untuk yang belum nonton. Hihi.


Ngga hanya romansa, banyak pesan moralnya juga


Selain kisah cintanya yang cute, sweet dan mellow itu. Ada banyak hal positif yang aku dapat dari drama ini.




Belajar self love dari Im Whi (adeknya Eun Soeb). Meskipun terlihat seperti remaja galau ngga ada teman. Belum lagi level bucinnya parah banget. Tapi aku melihat Im Whi ini sangat nyaman dengan dirinya. Ketika dia ditolak dengan cowok incerannya, dia masih bisa mengatakan bahwa dia ditolak bukan karena salahnya dan dia bukan orang yang rendah dan move on aja terus. Wuidih parah syakepnya, di sini menurutku. Ya namanya abege, cinta monyet biasalah. Ditolak, tetap pede dan melanjutkan hidup dengan ceria.


Kemudian ibunya Hye Won juga semakin memantapkan aku bahwa, ibu itu harus bahagia. Agar hubungannya dengan anak tetap hangat dan anaknya juga bahagia.


Sepanjang cerita bisa dilihat bahwa Hye Won cukup agresif kepada Eun Seob. Mungkin bisa dipicu karena dia merasa kurang perhatian dari orangtuanya. Ya memang cuma cerita fiktif, tapi kalau ditelusuri sih memang berkaitan juga bukan?


Bagian favortiku adalah...


Ketika klub buku mereka berkumpul di toko buku milik Eun Seob dan membahas topik berbeda tentang buku. Masing-masing mengulas dengan style dan sesuai karakter masing-masing.




Pengen banget deh punya klub buku begitu. Hihi. Seru deh kayaknya.


Jadi ingat, dulu waktu masih kuliah juga aku punya circle pertemanan yang orang-orangnya gemar buku. Ngga bikin klub sih. Kebetulan satu kosan dan temannya teman kosku. Pernah juga kerja bentar di tempat peminjaman buku. Jadi scene tadi, beneran berkesan buat aku.


---


Oke deh, kayaknya segini dulu untuk ulasan When The Weather Is Fine ya. Ntar mau lagi ah ngereview series. Mmm.. Apa ya? Boleh kasih ide di kolom komen ya beb.



XOXO


Madamabi___

No comments:

Post a Comment

Hai. Terimakasih sudah membaca postingan ini. Silahkan memberi komentar yang baik dan tentu saja sopan ya dear. 😘

Review: Heimish Matcha Biome Hydrogel Eye Patch

Merawat kulit pada area mata sering terabaikan. Padahal, pada area ini kulit lebih tipis dibanding bagian lain. Sehingga sangat penting dira...